bagian 42 : No... please!

5.4K 221 84
                                    

It's ok, I love you

🌴

🌴

Iqbaal Diafakhri
Vanesha Diafakhri
Abrisam Reynand Diafakhri

🌑

🌑

-kegelapan menelan orang yang selalu menikmatinya, yang serakah akan petang tak menginginkan cahaya-

****

Sunday, 03.30 pm

Sasha menggeliat dalam tidurnya, badannya terasa sangat sakit dan seperti remuk saat digerakkan, ototnya terasa sangat kaku, perlahan netra hitam itu terbuka, sedikit mengerjap menyesuaikan cahaya.

"Sshhh... " ringisnya saat mencoba bangkit, badannya benar-benar terasa nyeri, belum lagi perutnya yang terasa perih, kepalanya juga serasa berputar.

Sesaat dia terdiam, membiarkan tubuhnya beradaptasi dengan segala rasa sakit dan memulihkan pandangannya yang kabur.

Sasha sedikit menoleh ke kiri melihat segelas air berada di atas nakas, dia menggerakkan sedikit tubuhnya untuk meraih gelas itu hingga berhasil digapainya, Sasha meminumnya hingga tandas.

Air tersebut memberi sedikit kekuatan untuknya, dan seketika itu dia mengernyit bingung, ini bukanlah kamarnya, atau juga bukan kamar hotel yang akan Iqbaal sewa untuknya, ini dimana? bingungnya.

Sasha beranjak, dan lagi dia terhuyung, kepalanya benar-benar terasa sakit, seolah tubuhnya tidak mendapat asupan sama sekali.

Samar terdengar suara tawa diluar, Sasha mengernyit seolah tau pemilik gema tawa yang sedang berada diluar kamar ini, itu seperti tawa...

Deg!

Jantungnya seolah berhenti berdetak ketika dia dapat mengenali suara tawa mengerikan itu, dia tidak akan pernah lupa dengan suara tawa itu, tawa yang sama dengan beberapa tahun yang lalu, tawa yang membuatnya mengalami trauma yang dalam.

Sekelebat bayangan pesta pernikahan Aldi dan Salsa muncul dalam benaknya, dan...

Sial!

Dia dimana sekarang, Sasha telah ingat, lalu dimana dia sekarang.

Cincin?

Sasha melihat kearah jarinya dan kosong, dia tidak menemukan cincin itu dijarinya, cincinnya hilang.

Tidak!

Bagaimana yang lain akan bisa menemukannya, dia kehilangan cincinnya, sekarang dia tau kenapa Nicholas bahkan Iqbaal menyuruhnya untuk tetap menjaga cincinnya.

Sasha yakin di cincinnya terdapat pelacak, dia tau benar bagaimana kemamampuan seorang Nicholas Alexander.

Jadi inikah yang disembunyikan oleh yang lainnya, mereka tau bahwa pria brengsek yang membuatnya depresi dulu tengah mengincarnya lagi?

Hiks..

Satu isakan lolos dari bibir manis itu, dan dengan cepat Sasha membungkam mulutnya agar tak menimbulkan suara yang menyebabkan mereka tau bahwa dirinya telah bangun.

It's Ok, I love You ✅Where stories live. Discover now