bagian 9 : what the hell?!

13.7K 381 3
                                    

It's Ok I Love You


****

Iqbaal masih diam mematung menyaksikan interaksi mereka, Iqbaal semakin geram karena tak bisa melihat dengan jelas wajah lelaki yang sudah menyentuh istrinya itu karena terhalang Sasha. Dan sungguh tangannya sudah sangat gatal ingin menonjok muka lelaki itu.

Sasha mengusap rambut Brandon seolah memberi pria itu ketenangan.

"Ada apa lagi Brandon, jelasin ke gue bukankah kemarin kita sudah bahas ini, lo setuju untuk sembuh dan mengikuti terapi kan?" ucap Sasha begitu sabar dan lembut.

"Aku merindukannya Sha," lirih Brandon.

Sasha menghembuskan nafasnya, setelah menenangkan bayi besarnya Iqbaal. Sekarang Brandon. Namun dia tetap tersenyum dan sangat sabar menghadapi temannya ini.

"Lo harus berlanjut Ndon! Wake up! Stella juga akan sedih lihat lo kayak gini. Lo harus sembuh Ndon, harus! Banyak orang yang nungguin kesembuhan lo, banyak orang juga yang sakit melihat lo kayak gini, dan lo gak berhak buat mereka kecewa,"tegas Sasha.

Brandon tidak menjawab, dia semakin mengeratkan pelukannya dan semakin menenggelamkan wajahnya diperut Sasha seolah hanya itulah kekuatannya. Ketenangannya.

Srak!

Sasha tersentak karena tubuhnya tertarik kebelakang dan berada dipelukan seseorang dan Brandon juga kaget bahkan hampir tersungkur kebawah.

"Iqbaal....!" pekik Sasha terkejut.

"Iya aku sayang, aku tidak akan membiarkan lelaki ini...,- ucapannya terpotong dengan jari telunjuk yang masih berada dihadapan Brandon.

Mata Iqbaal membulat sempurna.

"Brandon? Brandon salim?" Iqbaal terkejut bahwa Brandon yang dimaksud Sasha dan Tetehnya selama ini adalah Brandon yang ini, kenapa Tetehnya tidak bilang saja.

Lupa akan kemarahannya, Iqbaal melepaskan rengkuhannya dari pinggang Sasha dan bertos ria dengan Brandon.

Dan sekarang, giliran Sasha yang menganga melihat pemandangan di depannya ini.

"Ehem....bisa kalian jelaskan padaku?" Sasha benar-benar bingung.

Keduanya kemudian menghadap Sasha.

"Dia masih sepupuku sayang tapi hanya sesekali bertemu, kemudian kami jadi sering bertemu saat aku kuliah di Jerman dan satu universitas dengannya bahkan satu jurusan," jelas Iqbaal.

"Astaga....jadi kalian... Oh god mengapa dunia sempit sekali," pekik Sasha, dia semakin terkejut dengan penjelasan Iqbaal.

"Tapi kenapa lo gak datang dipernikahan kita hm?" sinis Sasha pada Brandon.

"Dia ini playboy berdarah dingin aku yakin dia sedang asik menghabiskan malam dengan para wanitanya," tukas Iqbaal tanpa mempedulikan reputasi Brandon di depan Sasha.

Emosi Iqbaal yang mencapai ubun-ubun sungguh menguap begitu saja.

"Hah? Playboy? Tidak dia tidak mungkin, apa benar itu?" tanya Sasha penuh selidik kepada Brandon.

Brandon hanya mengangkat kedua bahunya mengacuhkan pertanyaan Sasha.

"Astaga BRANDON! JADI BENAR?! AKU AKAN MEMOTONG JUNIORMU ITU!" teriak Sasha yang membuat kedua lelaki itu menutup telinga.

It's Ok, I love You ✅Where stories live. Discover now