bagian 7 : try again

23.7K 545 8
                                    

Warning 21+++
Jadi dibawah itu menjauh ya!!
Jangan salahkan author atas imajinasi liar kalian ya 😁😁😁

It's Ok I Love You

-tiba-tiba keinginan itu muncul dengan sendirinya tanpa bisa mencegah, lalu membiarkan mengalir begitu saja-

****

Sasha masih tertidur ketika lamborghini hitam Iqbaal memasuki halaman rumahnya. Iqbaal memberhentikan mobilnya tepat di depan pintu rumahnya dan pembantunya sudah membukakan pintu ketika mendengar deru mobil majikannya.

Iqbaal membuka seatbelt Sasha pelan kemudian menggendongnya dengan mudah dan ringan. Sasha hanya melenguh sesaat dan kemudian tidur lagi dalam gendongan Iqbaal. Dengan langkah hati-hati Iqbaal membawa Sasha masuk ke rumah. Tampak Bi Imah yang belum tidur dan bertanya kepada Iqbaal dengan raut khawatir, tapi Iqbaal hanya memberi sedikit senyum dan kedipan mata. Seolah tau apa yang dimaksud Iqbaal Bi Imah pun mengangguk dan segera berlalu.

Iqbaal menidurkan Sasha dikasur king sizenya itu dengan hati-hati dan wanita itu sedikit bergeming namun kemudian tertidur lagi. Tampak raut kelelahan diwajah Sasha, namun juga tampak sangat damai dan lelap dalam tidurnya.

"Good night sayang" ucap Iqbaal sambil mengelus dan mencium puncuk kepala Sasha, kemudian menarik selimut untuk menutupi tubuh Sasha dan kemudian setelah mengganti pakaian Iqbaal pun ikut tertidur.

****

Sinar matahari masuk dari balik kaca memberi kehangatan dan mengusik tidur nyenyak Sasha. Membuat Sasha menggeliat dan membuka matanya. Dia bangun dan menyandarkan tubuhnya dikepala ranjang.

"Iqbaal, maaf aku telat bangun ya", ungkap Sasha serak khas orang bangun tidur matanya juga mengerjap menyesuaikan cahaya yang masuk mengenai retina matanya.

Iqbaal tersenyum dan melangkah dari bilik jendela ke arah Sasha kemudian duduk ditepian ranjang menghadap istrinya.

"Nggak pa-pa hm, kamu sepertinya sangat kelelahan. Apa yang Teh Ody perintahkan hingga membuatmu harus menyetir pagi-pagi sendiri tanpa sopir dan tidak menghubungiku kemarin", kata Iqbaal sedikit dingin. Sasha sepertinya dapat membaca raut tak bersahabat dari wajah tampan suaminya itu.

Sasha tersenyum kemudian beranjak dan memeluk pinggang Iqbaal dan menempatkan kepalanya disisi kiri bahu Iqbaal.

"Maaf....aku hanya membantu sahabatku dan Teh Ody disana", jujurnya.

Iqbaal mengerutkan keningnya,
"Sahabat? Siapa?".

Sasha menghela nafas panjang kemudian menangkupkan tangannya kewajah Iqbaal dan mengunci tatapan Iqbaal. Sasha menceritakan semuanya dengan detail apa yang dia lakukan kemarin dan menceritakan tentang Brandon.

"Kamu tidak lagi bernostalgia dengannya kan kemarin?" kata Iqbaal penuh selidik dan sontak membuat Sasha terkekeh geli. Iqbaal semakin mengerucutkan bibirnya dan membuat tawa sasha semakin meledak.

"Apa yang kamu pikirkan huh? Aku dan dia hanya berteman, kami bersahabat dan aku mempunyai kewajiban membantunya sebagai seorang sahabat tidak lebih", jelas Sasha dengan sesikit tawa yang masih tersisa.

"Tidak ada persahabatan antara wanita dan lelaki tanpa menimbulkan perasaan yang lebih VANESHA DIAFAKHRI ," ucap Iqbaal sedikit geram dan memberi tekanan pada kalimat terakhirnya.

It's Ok, I love You ✅Onde as histórias ganham vida. Descobre agora