⚠⚠WARNING⚠⚠⚠
✅21++++✅
"Anda tau tuan? Bahkan saya tidak ingin berada disini, semua ini terlihat sangat megah memang bahkan semua orang mungkin menginginkannya-
"-tapi mereka hanya tidak tau siapa penghuni rumah ini sebenarnya. Bahkan mimpi dan harap...
Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.
-hati yang memiliki cinta entah mengapa menjadi mudah untuk memaafkan, bukan bodoh hanya saja mungkin sedikit menyerupai-
****
Iqbaal masih setia dengan tatapan memelas dan cinta kepada istrinya yang masih terlelap dibalik selimut dan pelukannya. Hatinya masih hancur kala mengingat wanitanya menangis kemarin malam, dan saat itu pula ia menyadari betapa berharganya istrinya ini.
Wanita yang selalu menemaninya, selalu disampingnya apapun kondisinya. Wanita yang dulu selalu dicampakkan namun dengan sabar tetap berada didekatnya mendampinginya. Wanita yang memiliki cinta yang begitu tulus dan besar untuknya. Ya, Vanesha. Istrinya yang hatinya entah sudah hancur sebagaimana rupa karena kecerobohannya.
Iqbaal selalu mengutuk dan mengumpat dirinya sendiri yang tidak bisa menahan diri untuk berdekatan dengan Zidny, ah wanita itu Iqbaal akan segera mengurusnya nanti dan bertekad tidak akan membuat wanitanya ini hancur kembali.
Iqbaal membayangkan perasaan Sasha kala melihat foto kedekatannya dengan Zidny, hatinya ikut ngilu membayangkannya. Bahkan mungkin, kalau seandainya posisi itu berbalik mungkin malah dia akan hancur dan tak mampu menatap matanya atau mungkin akan pergi, tapi Sasha dia memberi kesempatan untuknya sungguh Iqbaal takkan mengecewakannya lagi.
"Engh! Iqbaal sampai kapan kamu akan menatapku seperti itu dan terus mengecup wajahku biarkan aku tidur, aku masih sangat ngantuk," ucap Sasha serak dia mengerjapkan matanya.
"Morning sweetheart, maaf aku mengganggu tidurmu tapi ini sudah jam sembilan sayang, ayo bangun sarapan dulu," ucap Iqbaal seraya mengecup bibir Sasha.
Seketika Sasha membelalakkan matanya dan melihat jam diatas nakasnya. Sial!Benar jam sembilan dia seperti putri tidur sekarang selalu saja bangun kesiangan.
"Aduh Baal, maaf ya. Eh tapi kenapa kamu masih di rumah? Dan apa ini! Kenapa ada lingkaran hitam? Kamu nggak tidur?" kata Sasha beruntun, ibu jarinya terulur mengusap area sekitar mata Iqbaal yang menghitam. Sedikit terkejut.
Iqbaal tersenyum lembut dan mengecup bibir yang terus nyerocos itu dengan gemas. Oh benarkah dia telah menyakiti wanita sebaik dan secantik ini? Bajingan sekali!
"Aku ingin bersama istriku seharian ini, dan aku suka sekali memandangi istriku waktu tidur. Dia semakin cantik jadi mataku tak bisa terpejam."
Blush! Sasha merasa wajahnya memanas mendengar ucapan Iqbaal barusan.
