bagian 36 : ma lil boy

7.7K 267 52
                                    

Playlist : Perfect-Ed Sheeran

It's Ok I Love You

-malaikat dengan iris coklat itu seakan memberi kekuatan dan energi yang selalu mampu membuat hati seakan berdesir hangat ketika menatapnya, bibir mungilnya yang sedang meminum air kehidupan itu seolah memberi kebahagiaan yang tak dapat terungkap-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-malaikat dengan iris coklat itu seakan memberi kekuatan dan energi yang selalu mampu membuat hati seakan berdesir hangat ketika menatapnya, bibir mungilnya yang sedang meminum air kehidupan itu seolah memberi kebahagiaan yang tak dapat terungkap-

****

Setelah dua hari pasca kesadarannya, siang ini Sasha diperbolehkan pulang karena kondisinya yang sudah membaik juga karena Sasha memaksa, dia sudah ingin sekali bertemu dengan putranya, sahabat-sahabatnya pun juga sudah datang menjenguknya kemarin.

Iris hitam itu tak hentinya memancarkan binar bahagia dengan senyum yang terus mengembang dari wajah cantiknya, Iqbaal harus menahan mati-matian untuk tidak menyerang istrinya yang selalu tampak cantik apalagi dengan rona bahagianya yang sungguh membuat siapapun tunduk akan pesonanya.

Semua barang sudah dikemas oleh salah seorang maid dirumah Iqbaal yang memang disuruh datang untuk membantu mengepak barang-barang Sasha.

"Mau aku gendong?" goda Iqbaal saat mereka akan keluar, maid dan Anton sudah jalan duluan.

"Ish... Apaan sih Baal, aku bisa jalan kali, udah ah yuk," wajahnya memerah karena tiga kata yang keluar dari mulut sang suami.

Iqbaal tersenyum merekah, dia menyukai wajah merah istrinya, itu terlihat sangat menggemaskan.

Tangannya terulur untuk mengusap pipi merona sang istri, "aku selalu jatuh cinta padamu," ucapnya, sedetik kemudian bibirnya sudah menempel diatas bibir ranum Sasha.

Iqbaal melumatnya pelan, manis seperti biasa, Sasha membalas lumatan Iqbaal dan itu membuat yang didalam sana berontak, ciuman mereka berubah panas, Sasha mendesah ditengah ciuman dan membuat Iqbaal kehilangan kendali, Iqbaal semakin ganas melumat bibir Sasha dan tangannya sudah terulur untuk meremas payudara padat sang istri.

"Mmpphh...sshh!", lenguh Sasha dan Iqbaal semakin menggila.

Sasha seperti kehabisan pasokan oksigen dan Iqbaal segera melepas pagutannya untuk memberi ruang Sasha bernafas. Sasha segera menghirup dengan rakus udara, dan Iqbaal mengusap bibir sang istri yang terkena salivanya.

Nafas mereka terengah, seluruh badan terasa memanas terbakar gairah, "shit! jika saja aku tak ingat kalau kamu habis melahirkan kamu akan kumakan sekarang juga," geramnya tertahan.

"Hahaha, sabar sayang," tawa ledek Sasha terdengar memenuhi ruangan.

"Yuk," lanjut Sasha dan mereka pun keluar.

It's Ok, I love You ✅Where stories live. Discover now