3

813 525 376
                                    

Memasuki gerbang sekolah yang masih terbuka lebar memang sangat menyenangkan, tanpa adanya berdiri menunggu atau memohon kepada penjaga pagar Sekolah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Memasuki gerbang sekolah yang masih terbuka lebar memang sangat menyenangkan, tanpa adanya berdiri menunggu atau memohon kepada penjaga pagar Sekolah.

Aku menghentikan sepedaku di parkiran lalu berjalan menyandang tas ranselku yang lumayan berat. Ketika aku hampir keluar dari area parkir, seseorang yang juga menaiki sepeda mengayuh sepedanya dengan kencang hampir menabrakku, aku yang merasa kaget langsung bergerak cepat menghindari sepeda yang kencang itu.

"Hei!" tanpa ku sadari aku berteriak padanya yang sudah melewatiku, syukurlah aku tidak ditabrak olehnya.

Orang itu terus mengayuh sepedanya tanpa menghiraukanku lalu memarkirkan sepedanya tepat di samping sepedaku.

Rasa kagetku yang bukan main membuatku tidak memperhatikan orang yang mengendarai sepeda itu, kini aku diam berdiri memperhatikannya dari kejauhan.

Ternyata, ia seorang wanita, ia mengikat rapi rambutnya yang terurai lalu membalikkan tubuhnya, kini wajahnya terlihat jelas oleh mataku.

Wanita bermata bulat dengan hidung yang mancung, mengambil handphone dari saku celananya, seketika ia tersenyum setelah melihat handphone-nya, dibalik senyumnya tampak gigi gingsul yang membuat wajahnya bertambah manis.

Rasa kesalku tiba-tiba berubah menjadi senyuman tipis,entah  sihir apa yang ada pada wajahnya sampai bisa mengubah mood-ku.

Ia berjalan meninggalkan sepedanya yang berwarna pink, hendak keluar dari area parkir, aku rasa sudah cukup aku memandangi keindahan wajahnya, aku pun berbalik lalu berjalan keluar dari area parkir.

"Hei tunggu," panggil wanita itu

Aku menoleh ke belakang melihatnya, ternyata ia sudah berada di belakangku.

"Iya," sahutku

"Kamu gapapa kan ?" tanya wanita itu

"Gapapa kok hehe," jawabku sambil menggaruk kepalaku yang tidak gatal.

"Tadi aku buru-buru, kirain udah telat hehe,"

"Iya gapapa, besok bawa lebih kencang lagi haha" candaku

Ia menutup mulutnya menahan tawa.

"Ruang kepala sekolah dimana ya kak ?" tanya wanita itu

Sejenak aku terdiam, karena ia memanggilku kakak.

"Eh... ini kamu jalan terus belok ke kanan nanti ketemu UKS, tiga ruangan setelah ruang UKS itu ruang kepsek," jelasku memberi tahu.

"Oh iya terima kasih ya kak," ucapnya tersenyum

"Iya sama-sama hehe," balasku

Ia berjalan meninggalkan Area parkir, ingin rasanya aku berjalan mengikutinya tetapi aku mengurungkan niatku, bisa-bisa nanti aku telat masuk kelas karena mengikutinya.

Wajahnya sangat asing bagiku, aku tidak pernah bertemu dengannya, Apa dia itu murid baru ? Atau memang murid yang ga pernah ketemu karena terlalu banyak murid di Sekolah ini ?
Ah sudahlah, nanti juga tau sendiri.

****

Bel masuk sudah berbunyi, Aku memasuki kelas berjalan menghampiri bangkuku, ku lihat Wahyu yang sudah duluan berada disana tersenyum lebar menatap sesuatu.

Aku duduk, meletakkan tas-ku di atas meja lalu memperhatikan apa yang ditatap Wahyu sampai ia bisa sebahagia ini.

Ternyata tatapannya mengarah kepada Ayu, teman sekelas kami yang berpostur badan kecil dan menggemaskan, kami selalu memanggilnya kocik, Hobinya adalah berteriak, teriakannya melengking hingga membuat budeg telinga orang-orang yang mendengarkannya.

"Hei," panggilku menepuk punggung Wahyu

"Eh jol, lu disini ?" tanya Wahyu kaget

"Engga, di kantin, ini arwahnya haha," candaku lalu tertawa

"Iih ngaco aja lu, gua lagi asik ni lu gangguin," kesal Wahyu

"Habis lu lihatin dia sambil senyum-senyum kaya lagi nonton OVJ," kataku

Wahyu tertawa kecil mendengarkanku lalu perhatiannya kembali kepada Ayu.

Tiba-tiba Bu Erni, wali kelas kami masuk bersama dengan seseorang, ternyata orang itu wanita yang aku temui di parkiran tadi.

"Selamat pagi anak-anak ibu sekalian," sapa Bu Erni

"Selamat pagi Bu..." serentak kami satu kelas menyapa.

"Pada hari ini kalian akan punya teman baru di kelas ini, seperti kata pepatah tak kenal maka tak sayang jadi teman kita ini akan memperkenalkan diri kepada kalian, dipersilahkan nak," Kata Bu Erni mempersilahkan wanita itu memperkenalkan diri.

"Hai teman-teman semua..." sapa wanita itu

"Hai..." serentak kami menyapanya.

"Perkenalkan nama saya Mira Almeira Puspita, kalian bisa memanggil saya Mira, Umur saya
15 tahun, pindahan dari SMA Pencawan Medan dan hobi saya adalah membaca, apalagi kalau baca novel hehe, saya harap kita bisa lebih akrab lagi," ia memperkenalkan diri.

"Baiklah, ibu harap kalian bisa berteman akrab, saling membantu dan juga bisa belajar bersama,"

"Baik bu..." sahut kami serentak.

"Baik Mira, kamu boleh duduk di bangku sebelah sana," tunjuk Bu Erni ke arah bangku kosong yang ada di belakangku

Mira melihat ke arah yang ditunjuk Bu Erni.

"Baik bu," ucap Mira mengangguk lalu berjalan menghampir bangku yang ditunjuk.

Ia berjalan melewatiku tersenyum kepadaku, aku pun membalasnya dengan senyuman, entah mengapa rasa gugup ini datang padaku.

"Cantik bener dia jol, boleh juga tu hehe," bisik Wahyu

"Hmm, tadi si Ayu, sekarang si Mira," bisikku

Wahyu tertawa cekikikan.

.
.
.

Hello Guys...

Semoga kalian suka dengan ceritanya ,
Bantu share ke teman-teman kalian ya 😃

Terima kasih 😊

Ardnerus Nomis

DISTANCE [TAMAT]Where stories live. Discover now