10

286 197 134
                                    

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.




Tak terasa hari demi hari, bulan demi bulan berlalu, banyak perubahan terjadi dalam lingkaran pertemanan kami. Wahyu yang bucinnya semakin hari semakin menjadi, membuatku harus ikut mendukungnya dengan tidak bersemangat, walau begitu tetap saja usahanya untuk memenangkan hati Ayu tidak menemukan titik terang.

Seperti tulisan sticker yang selalu tertera di bagian belakang truk, kini Mira mulai mengatur jarak denganku. Tidak lagi bersikap ramah seperti biasanya, bahkan habis disenyumin aja dia langsung buang muka, memang salah aku sih karena udah ledekin curhatannya hari itu.

Setiap masuk kelas aku menoleh ke belakang memandanginya tapi ia mengalihkan pandangannya ke arah lain kaya habis lihat kecoa terbang.

"Si Benjol lihatin mulu tuh Mir," kata Ayu

"Hmm udah deh, males," kata Mira kesal,

"Panjang amat kesalnya kaya rantai sepeda," ucapku pelan

"Mau lebih panjang ?" tanya Mira yang ternyata mendengarku.

Aku refleks balik badan menghadap Mira, untung lagi jam kosong.

"Mau banget," jawabku dengan lantang

"Ok, jangan ngomong sama gue lagi," ancam Mira sedikit meninggikan suara.

"Tuh barusan lu yang ngomong sama gue," kataku sambil menaikkan telunjuk ke arah Mira.

"Eh engga ya," bantah Mira

"Ini kan kita lagi ngomong Mira haha," kataku sambil tertawa

"Oh iya, ralat, mulai detik ini," kata Mira murung, aku suka melihatnya murung begini.

"Ok," ucapku sambil balik menghadap ke depan,

Daripada terus memikirkan sikap dinginnya Mira, Aku dan Wahyu mencoba untuk memikirkan hal yang lebih berfaedah untuk menghabiskan jam kosong ini, awalnya kami berpikir untuk mengerjakan tugas matematika yang harus dikumpulkan besok atau menulis ringkasan catatan sejarah, tetapi akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke Kantin.

Setelah menjelajahi toilet sekolah dan mengitari lapangan tiga kali, kami pun sampai di Kantin yang sepi karena belum jam Istirahat.

"Maunya tiap hari aja kantinnya kaya gini ya Jol, cuma kita berdua aja yang duduk disini," kata Wahyu

"Iya maunya sih gitu bro, tapi bisanya cuma sehari," kataku

"Kenapa gitu Jol ?" tanya Wahyu

"Karena besoknya kantin bisa tutup karena cuma kita yang beli," jawabku

"Oh Iya juga ya, memang pintar kamu Jol," kata  Wahyu menganggukkan kepala.

Ni anak lagi kesambet idoy atau gimana...? batinku menggelengkan kepala melihat Wahyu.

DISTANCE [TAMAT]Onde histórias criam vida. Descubra agora