SPECIAL PART RIFY - 1/3

4.8K 276 69
                                    

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"... Alhamdulillah, acara ini bisa berjalan dengan lancar. Terima kasih kepada bapak, ibu, saudara dan seluruh kerabat yang hadir untuk sama-sama mendoakan keluarga kecil putra dan putri kami, ananda Gabriel dan Ashilla. Semoga diberikan kemudahan, kelancaran dan kesehatan sampai nanti proses melahirkan."

"Aamiin..."

"Kami sudahi acara ini, dengan do'a penutup yang tadi sudah dibacakan. Acara dilanjutkan dengan makan-makan bersama sekaligus silaturahmi bersama keluarga. Wassalaamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh..."

Lingkaran orang-orang yang tadi berdo'a bersama untuk ungkapan rasa syukur nujuh bulanan kehamilan calon anak kedua Gabriel dan Shilla mulai berpencar untuk menikmati hidangan yang sudah disediakan.

Ify yang dari tadi duduk diruangan lain bersama Rio serta teman-teman lainnya juga mulai bersiap mengambil makanan.

"Kamu mau makan berat atau kue-kue dulu aja?" Tawar Ify kepada Rio yang tengah memijit-mijit keningnya untuk menghilangkan rasa penat sehabis mengejar penerbangan subuh waktu Singapura demi bisa ikut hadir dalam acara keluarga ini.

"Kamu gimana?" Tanya Rio balik.

"Aku laper. Jadi mau makan nasi."

"Loh, pas di Lounge waktu nunggu aku bukannya kamu makan?" tanya Rio heran dengan jawaban Ify.

Ify menunjukkan ketiga jari tangannya di depan wajah Rio.

"Macet" Ify menutup satu jarinya, "Perjalanan jauh" menutup satu jari berikutnya lagi. "Porsi makanan Lounge itu 1:10 sama harganya." Ify menurunkan tangannya.

Rio tertawa kecil. "Kamu nggak ada minat jadi pengacara?" Rio menunjukkan tiga jari miliknya yang seperti dilakukan Ify sebelumnya.

"Bawel" Rio menutup satu jarinya, "Pintar cari alasan" menutup satu jari berikutnya. "Nggak mau kalah" Rio menurunkan tangannya persis mengikuti gaya Ify.

"Jangan dong! Nanti kasian Gabriel nggak ada job. Ponakan sama ipar aku mau dikasih makan apaan." Jawab Ify santai. Untungnya, Gabriel masih sibuk meladeni orang-orang yang mengucapkan selamat dan mendoakan keluarganya. Kalo tidak, dijamin akan ada keributan kecil yang tidak diperlukan.

"Awas loh jadi bulet." Goda Rio.

"Terus kalo bulet, jadi nggak cinta lagi?" Goda Ify balik mencoba menguji.

Rio menyenderkan badannya kearah sofa dengan santai. "Pas waktu akad nikah dulu, hati aku tuh udah ngucap lebih panjang daripada yang terucap dari mulut aku."

"Oh ya?" Ify sangsi. "Apa?"

"Dengerin baik-baik." Rio mengacungkan jari telunjuknya kearah Ify. "Saya terima nikah dan kawinnya, Ify Alyssa, dengan ngeselinnya, bawelnya, manjanya, keras kepalanya, kurusnya, buletnya, kotaknya, trapesiumnya, jajar genjangnya..."

"Dih apa banget sih" Ify tertawa sambil berusaha menghentikan Rio dengan memukulnya dengan bantal sofa.

"Tau anjir si Rio, belum jadi bapak, jokesnya udah bapak-bapak banget." Sambar Alvin yang berada disebelah Rio dan mendengar percakapan mereka.

That's All Cause IFY (END) - RevisiWhere stories live. Discover now