35 | Mencari Donor

2.1K 143 7
                                    

Ify memasuki ruangan Gabriel dengan mata setengah terpejam, karena sesungguhnya dia mengantuk tingkat dewa karena tidak tidur semalaman memikirkan masalahnya beberapa waktu dekat ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ify memasuki ruangan Gabriel dengan mata setengah terpejam, karena sesungguhnya dia mengantuk tingkat dewa karena tidak tidur semalaman memikirkan masalahnya beberapa waktu dekat ini. Dalam ruangan Gabriel, tidak dijumpainya Gabriel diatas tempat tidurnya. Ify mengedarkan pandangannya kesekeliling ruangan. Peralatan Gabriel seperti pakaian dan makanan kecilpun sudah tidak ada lagi ditempatnya. Ify langsung membelalakan matanya maksimal, dan melangkah cepat untuk mulai meneliti setiap sudut ruangan.

“Yel, elo dimana?” Panggil Ify sambil mencari-cari peralatan Gabriel. Berharap masih ada dan Cuma dirapikan. Kosong.

“Yel” Panggil Ify sambil mengetuk pintu kamar mandi.

“Gabriel” Panggil Ify sekali lagi sambil meneliti laci-laci.

Mendadak Ify teringat ucapan Papanya yang berkeinginan membawa Gabriel pergi lagi.

“Astaga, Gabriel!!” Gumam Ify sambil setengah mengacak rambutnya dan menyenderkan punggungnya kedinding. Tanpa berfikir panjang lagi Ify langsung berlari keluar untuk kepusat informasi.

“Woy Fy, santai dong” Ucap seseorang yang bertumpu dengan tongkatnya. Menahan Ify yang sudah mau berlari keluar.

Ify menyeka rambutnya kebelakang. “Ck, bikin panik lo” Ucap Ify suntuk sambil mendorong bahu Gabriel pelan.

Gabriel nyengir. “Lo kenapa sih Fy? Sms nggak dibales, Telepon nggak aktif, kemarin juga nggak nongol." Ucap Gabriel sambil melangkah kedalam kamar dengan langkah terpincang dan menyeret tongkat.

Mata Ify justru terfokus pada kaki Gabriel.

“Heh, nggak sopan ditanya malah diem” Ujar Gabriel sensi.

Ify mendelik kesal, rasa kantuknya hilang seketika. “Kaki begitu aja masih bisa songong, gue sengkat juga jatoh” Ucap Ify sambil menghampiri Gabriel dan berpura-pura ingin menyengkatnya.

“Sembarangan lo Fy” Ucap Gabriel berusaha menghindar.

“Kenapa kalo gue songong? Gue kan abang lo. Lo juga songong lagi, gue lagi begini malah niat banget nyelakain” Ucap Gabriel kesal.

“Lo lagi PMS ya Yel? Sensi banget.” Tanya Ify.

Gabriel menghela nafas. “Sorry.. Sorry. Efek tadi ketemu Papa. Rasanya nggak bisa gitu kalo nggak emosi” Ucap Gabriel sambil mendudukan dirinya disofa ruangan.

Ify mengikuti Gabriel dan duduk disisinya. “Dia ngomong apa?” Tanya Ify, nadanya dibuat sesantai mungkin.

“Seperti yang dia bilang sama lo kemaren?” Jawab Gabriel.

“Kok lo masih disini?” Tanya Ify heran.

“Lo mau gue pergi ya?” Tanya Gabriel balik.

Ify tertawa kosong. “Barang-barang loe kemana?” Tanya Ify tanpa menggubris pertanyaan Gabriel.

That's All Cause IFY (END) - RevisiWhere stories live. Discover now