38 | Putus?

2.1K 154 9
                                    

Hari-hari selanjutnya berjalan seperti biasa

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Hari-hari selanjutnya berjalan seperti biasa. Rio tetap dengan kejahilannya. Ify tetap dengan pendiam atas semua masalahnya hingga memancing rasa penasaran dari orang-orang disekelilingnya seperti Gabriel, Sivia, Alvin, Deva, dan yang lain. Hingga H-2 dari pertandingan. Dimana sekolah dibubarkan lebih awal. Dimana para atlet yang akan bertanding 2 hari lagi dipulangkan dan besoknya dibiarkan libur untuk menjaga stamina pada hari H.

Kondisi Shilla juga masih tetap stabil, walau sudah tidak lagi dibantu oleh alat-alat pemacu dari Rumah Sakit. Hanya saja dia belum diperbolehkan keluar dari sana.

“Pulang mau kemana?” Tanya Rio pada Ify ketika sampai diparkiran, suasana SMA Cagvairs sudah begitu lengang karena para siswa sudah pulang dari satu jam yang lalu. Sedangkan Rio dan Ify baru saja selesai berdiskusi tentang acara ulang tahun sekolah bersama Pak Duta.

“Kemana ya? Pulang? Males.” Jawab Ify.

“Dasar. Tukang ngelayap” Ledek Rio.

“Nggak, cuma kalo masih jam segini udah dirumah ngerasa aneh aja” Jelas Ify.

“Jadi? Mau kemana Tuan Putri?” Tanya Rio lembut.

Ify memutar bola matanya menghindari tatapan Rio. Rio hanya menggelengkan kepalanya melihat sikap Ify.

“Ketempat Bian yuk? Udah lama kan nggak kesana bareng” Ajak Ify.

Rio tampak sedikit berpikir. “Ayok” Sambut Rio sambil mengulurkan tangannya bermaksud membantu Ify naik ke cagivanya.

Rio dan Ify duduk disebelah sisi kanan dan kiri nisan bertuliskan nama Damian Rakaditya Haling

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Rio dan Ify duduk disebelah sisi kanan dan kiri nisan bertuliskan nama Damian Rakaditya Haling. Setelah menaruh bunga tabur disisi makam dan berdoa sebentar. Rio dan Ify sama-sama mengusap nisan seakan sosok Bian lah yang kini dihadapan mereka.

“Kakak kangen kamu” Ucap Ify pelan.

Rio menatap Ify dalam. Tidak ada lagi air mata yang mengalir di pipi gadis itu. Tapi pancaran mata yang menggambarkan kesedihan sudah tidak tersembunyikan lagi.

Rio meraih tangan Ify dan menggenggamnya lembut.

“Kita kangen kamu” Ucap Rio.

Ify menoleh kearah Rio dan tersenyum manis lalu mengangguk setuju.

That's All Cause IFY (END) - RevisiDove le storie prendono vita. Scoprilo ora