3 | Lari Pagi

3.8K 222 0
                                    

Jam dinding berbentuk dorami yang menghias kamar berwallpaper langit itu baru saja menunjukkan pukul 05

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Jam dinding berbentuk dorami yang menghias kamar berwallpaper langit itu baru saja menunjukkan pukul 05.30. Tetapi sang pemilik kamar, Ify telah bersiap-siap dengan kaos putihnya yang dilapisi cardigan biru muda, celana pendek selutut dengan warna senada dan tidak lupa sepatu kets putihnya.

Seperti sebuah keajaiban bagi Ify pada hari minggu ini, karena sudah bangun sepagi ini. Biasanya ketika hari minggu atau libur, Ify baru akan menyibak selimut bergambar not balok musiknya ketika jam telah menunjukkan pukul 11 siang.

Ify menuruni tangga sambil membetulkan ransel yang berisi pakaian gantinya saat selesai berolahraga. Ify terlalu konsen pada isi ranselnya sehingga menabrak Deva yang sedang duduk di anak tangga paling bawah sambil mengikat tali sepatu kets birunya.

DUGGG

“Sorry-sorry Dev, gak sengaja” Ucap Ify setelah melihat efek tabrakannya membuat sang adik terjungkal kedepan.

“Anjir... apa sih lo... gue udah ganteng gini masa nggak keliatan!” sahut Deva dongkol.

“Kagak" Cibir Ify.

“LAH?" Deva kaget dengan mulut terbuka lebar.

"Kak Ify? Ini Kak Ify kan? Apa setan? Nggak mungkin Kak Ify jam segini udah bangun. Mana udah rapi juga” Cerocos Deva yang baru menyadari siapa oknum yang menabraknya.

Ify menoyor Deva “Ini emang kakak lo yang paling cakep sejagad raya tau”

Deva memasang muka tidak percaya. “Nggak mungkin! Kak Ify tuh kebo, dibangunin sekolah aja susahnya setengah mati, apalagi bangun sukarela jam segini. Lo setan yang nyamar jadi kakak gue ya? Kok suara lo bisa sama kayak Kak Ify yang cempreng begitu?"

BLETAKKK

Ify mendaratkan sebuah jitakan di kepala adiknya.

“Sakit jelek!” ucap Deva sambil mengusap kepalanya.

“Dasar thomas! Nyebelin bener sih hidup lo" Rutuk Ify.

"Kenapa thomas?" Protes Deva.

"Lo nggak pernah ngaca apa gimana? Mata lo mirip sama kereta thomas yang bulet gede begitu."

"Enak aja nyamain gue sama kereta culun begitu. Dasar kebo!"

Ify mencoba menoyor Deva kembali, namun Deva sudah keburu menghindar. "Aturan lo seneng gue ada kemajuan bangun pagi. Gue mau jogging sama Shilla dan Obiet temen lo"

“Obiet temen gue? Obiet Panggrahito? Yang ngomongnya kayak mau sms di hp esia?” tanya Deva beruntun.

"Hp esia?" Ify kebingungan.

"Hemat karakter" Jawab Deva lempeng.

Ify tergelak. “Iya. Loe sendiri mau kemana?"

“Mau lari pagi sama Ray dan kakaknya.” Tanya Deva masih tak percaya.

That's All Cause IFY (END) - RevisiTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon