34 | Tentang Rasa

2.4K 150 7
                                    

“Malem Bro” Sapa Alvin sambil menutup pintu ruangan tempat Gabriel dirawat

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

“Malem Bro” Sapa Alvin sambil menutup pintu ruangan tempat Gabriel dirawat.

“Yoi malem, sendiri lo?” Tanya Gabriel yang sedang memainkan PSP nya.

“Lah, kan Via sama Ify udah duluan dari tadi sore kesini. By the way mereka kemana?” Tanya Alvin sambil celingak-celinguk keseluruh sudut ruangan.

Gabriel menaikkan sebelah alisnya. “Maksud gue sama Rio atau Cakka. Lagian Ify sama Via kan emang nggak kesini. Tadi Ify BBM kalo dia dan Via nggak bisa kesini karena Via ngebantu Ify ngerjain tugasnya yang banyak selama dia nggak masuk dan bantu nyalin catatan buat gue” Jelas Gabriel.

Sekarang gantian Alvin yang menaikkan sebelah alisnya. “Kok Via nggak bilang gue ya?”

“Emang lo ortunya” Sindir Gabriel.

“Maksud gue ngabarin. Tadi pas pulang juga langsung pulang, bareng Ify kayaknya. Nggak nunggu gue. Sekarang juga....”

“Lo tanya aja besok disekolah” Potong Gabriel. “Jangan sekarang, takutnya Via nya juga cape” Usul Gabriel.

Alvin hanya menganguk setuju.

Sivia mematut dirinya dicermin, sesekali berputar

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Sivia mematut dirinya dicermin, sesekali berputar. Ify yang melihatnya dari tadi diatas tempat tidurnya hanya bisa memandang dalam diam. Ify sudah jauh lebih tenang dibanding tadi, untungnya dia memilih Sivia untuk menemaninya malam ini menginap dikamarnya sementara Gabriel masih dirumah sakit.

“Sampai sekarang gue nggak tau apa yang diliat Alvin dalam diri gue Fy” Curhat Sivia sambil menjatuhkan dirinya terduduk di pinggir tempat tidur Ify.

Ify memandang Sivia dengan memangkukan kepalanya diatas boneka stitch besar. “Kalo Alvin melihat lo dengan alasan. Apa lo nggak takut, Alvin ninggalin lo saat alasan itu menghilang?” Tanya Ify balik.

Sivia terdiam.

“Tapi kalo gue dibanding Zevana...”

“Lo masih mikirin perkataan Zeze ya?” Tanya Ify.

Sivia mengangguk.

“Kan dia bilang dia nggak apa-apa karena Alvin udah sama elo” Ucap Ify.

“Tapi gue yakin nggak sepenuhnya...”

That's All Cause IFY (END) - RevisiUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum