50 | Sepeninggal Ify (2)

3.8K 241 19
                                    

Alvin dan Sivia baru saja membelikan sebungkus roti dan minuman dingin untuk Gabriel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alvin dan Sivia baru saja membelikan sebungkus roti dan minuman dingin untuk Gabriel. Mereka memutuskan makan terlebih dahulu dikantin untuk menciptakan ketenangan bagi Gabriel sendiri tadi. Tidak butuh waktu lama untuk menghabiskan makanan masing-masing karena pada dasarnya perut mereka sudah lapar karena sejak semalam tidak diisi apapun.

Mereka berjalan keluar kantin sambil bercanda dan membicarakan hal-hal yang menyenangkan. Melupakan kesedihan akan kejadian semalam.

BUKKK.

"Aduhh.. lo kalo jalan bisa liat... eh lo lagi ternyata" Sivia langsung memandang tajam pada penabraknya.

"Lo nggak bosen ya cari masalah sama gue?" tambah Sivia.

"Udah yuk Vi, diemin aja" Bujuk Alvin sambil menarik Sivia, sadar sebentar lagi mereka akan menarik perhatian pengunjung kantin.

"GR banget sih lo. Lagian salah sendiri jalan aja sambil bercanda, matanya lupa dipake deh" Sinis penabrak tadi.

"Hell to the llo. Helloooo. Suka-suka gue dong. Mau jalan sambil bercanda kek, sambil kayang kek, sikap lilin kek. Nggak bikin mata lo ketutup dan pada akhirnya sengaja nabrak gue kan Zebraaa?" Balas Sivia.

"Nama gue Zevana!!" Sewot Zevana, sang penabrak tadi.

"Yah nama lo juga nggak penting gue inget keleus" Ujar Sivia santai.

"Udah ya Via, Gabriel nanti keburu laper nunggu kamu adu mulut dulu" Bujuk Alvin lagi sambil menarik Sivia.

"Ehmm Vin.........." Suara itu langsung merebut perhatian Alvin seketika. Pemilik suara yang seharian ini dihindarinya untuk menahan emosinya, langsung Alvin melepaskan tangannya dari Sivia.

Suasana agak menyepi. Tangan Sivia yang terlepas dari Alvin justru membuatnya was-was. Belum lagi tangan Alvin agak mengepal begitu orang yang memanggilnya tadi tepat dihadapannya, Rio.

Sivia langsung mengedarkan pandangannya. Personil dihadapannya yang biasanya terlihat lengkappun kali ini ada beberapa yang terlihat absen. Salah satunya Shilla. Sivia mengangkat sebelah alisnya, 'kenapa Rio ada disini?' Lalu pandangannya jatuh pada Cakka yang menjawab semuanya.

Sivia mencoba memegang lengan Alvin takut-takut. "Vin, kita pergi dari sini aja yuk, kasian Gabriel............"

Alvin keburu menepis halus tangan Sivia. Pandangannya berubah tajam kearah Rio. Sivia melirik kerah Cakka meminta bantuannya. Cakka yang langsung paham tatapan Sivia langsung melangkah maju untuk berdiri diantara Rio dan Alvin. Namun belum sampai niatnya terjalankan, Alvin sudah keburu menerjang Rio dengan bogem mentah yang hingga Rio jatuh terjengkang kebelakang. Seperti belum cukup dengan itu Alvin langsung memburu tubuh Rio yang jatuh dan menarik kerahnya, lalu memojokkan tubuh itu ke pilar yang ada dikantin tersebut.

"Kemana aja lo semalem brengsek" Pojok Alvin sambil mengetatkan tarikan pada kerah Rio hingga membuat pemuda itu agak tercekik. Bisa terlihat jelas, darah mulai mengalir disudut kiri bibir Rio.

That's All Cause IFY (END) - RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang