31 | Gabriel Celaka

2.2K 140 1
                                    

'Selama ini ternyata kayak gitu kisah gue? Miris banget sih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Selama ini ternyata kayak gitu kisah gue? Miris banget sih. Dibohongin sama kakak yang paling gue sayang, orang yang paling gue percaya' Deva tersenyum miring kepada dirinya sendiri.

'Nggak ada guna juga gue tinggal disana' Pikir Deva.

Seketika lamunan Deva buyar karena mendengar suara raungan gas motor yang semakin mendekat.

Deva menoleh. "Kak Gabriel?" Ucap Deva menebak-nebak pengendara yang memacu motornya kearah dirinya.

Cagiva hijau itu semakin mendekat, tidak memperlukan waktu lama untuk memastikan dengan benar siapa pengendara Cagiva hijau tersebut, Deva langsung memakai helmnya dan sudah bersiap diatas ninja putih. Tak butuh waktu lama, kembali dipacunya Ninja Putih tersebut dengan kecepatan diluar batas.

Sudah 10 menit dari tempat Deva melamun tadi, berarti sudah 10 menit juga Deva dan Gabriel saling kejar dengan memacu motor masing-masing dengan kecepatan saling mengalahkan satu dengan yang lain. Selama itu juga Deva masih bertahan dengan kecepatan motornya yang maksimal dan Gabriel yang mengikuti kecepatannya.

Namun malang bagi Gabriel, ketika menghadapi tikungan, dirinya gagal mengendalikan laju motornya sendiri sehingga menabrak pembatas jalan. Dan belum sampai disitu, dengan kecepatan yang begitu besar sebelumnya motornya seakan bergerak sendiri dan langsung menghantam pohon dipinggir trotoar tersebut. Sedangkan tubuh Gabriel sendiri terhimpit diantara Cagiva dan pohon tersebut.

Deva reflek mengerem laju motornya setelah mendengar hantaman keras dibelakangnya. Dengan perasaan tidak enak sekaligus alasan yang tidak diketahuinya mengapa Gabriel tidak ada dibelakangnya saat ini, membuatnya berputar balik mengetahui keadaan.

Deva langsung turun dari atas Ninja Putihnya begitu melihat Gabriel yang sudah tidak sadarkan diri terhimpit pohon dan badan motor, dibenarkannya letak Cagiva hijau yang sudah setengah hancur tersebut agar tidak menindih badan Gabriel, lalu dibaringkannya tubuh Gabriel diatas rumput dengan benar agar tidak terjadi pergeseran tulang. Sedangkan tangan satunya kini sibuk memeriksa denyut nadi Gabriel dan yang satunya sibuk merogoh sakunya untuk menelpon ambulance.

Setelah yakin dengan denyut nadi Gabriel yang stabil walau keadaannya agak parah, dan memastikan ambulance sedang berjalan kearah mereka. Deva langsung beranjak pergi menuju kendaraannya dan bersiap untuk pergi kembali.

"Maafin gue kak" gumam Deva pelan.

"Maafin gue kak" gumam Deva pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
That's All Cause IFY (END) - RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang