52 | Mulai Terbongkar

5.6K 288 10
                                    

Lapangan basket outdoor SMA Cagvairs sudah begitu ramai meski bukan jam pelajaran olahraga, maupun ada jadwal pertandingan persahabatan dengan sekolah lain

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lapangan basket outdoor SMA Cagvairs sudah begitu ramai meski bukan jam pelajaran olahraga, maupun ada jadwal pertandingan persahabatan dengan sekolah lain. Bahkan bel masuk tanda dimulainya pelajaran pertama juga belum berbunyi. Ini semua dikarenakan pengumuman jika adanya rapat guru untuk sosialisasi pedalaman materi kelas 3 hingga semua mata pelajaran dibebaskan dengan syarat tidak keluar sekolah sampai jam pulang selesai untuk menghindari tawuran dengan anak sekolah lain yang suka membolos pelajaran.

Di lain itu, tiga orang dari the most wanted of boy CAGVAIRS juga sedang menunjukkan keahlian mereka bermain basket ditengah-tengah lapangan. Lebih tepatnya bukan menunjukan, tapi mereka tengah bermain one by two untuk memperebutkan si oranye bundar.

Dua lawan satu. Jelas bukan permainan yang berimbang, namun jika dilihat baik-baik, justru pada sisi satu oranglah yang terlihat memimpin jalannya pertandingan.

Permainan berlangsung dalam tempo cepat bahkan hampir tanpa jeda, dua orang yang berada di tim lainnya berusaha untuk terus mengimbangi permainan lawannya yang menggebu-gebu.

Cakka berlari ke sisi kanan lapangan, satu tim dengan Alvin yang berada di sisi kiri lapangan sedangkan diantara mereka ada Gabriel yang begitu siap untuk merebut bola dari mereka berdua. Cakka mengoper bola yang diterima baik oleh Alvin

Gabriel bergerak cepat kearah Cakka, sehingga menutup kemungkinan Alvin untuk kembali mengoper bola kearah Cakka. Alvin langsung berlari kearah ring sambil mendribel bola. Dengan kecepatan yang tidak diduga Gabriel juga langsung berlari kearah Alvin dan merebut bola ditangannya.

Keadaan berbalik, tanpa memikirkan lawan dan kawan satu tim yang tidak dimilikinya Gabriel langsung melesat ke tengah lapangan dan meng-shoot bola ke arah ring dari luar garis three point.

Bunyi papan ring yang beradu dengan bola diikuti sorakan riuh mewarnai suasana SMA Cagvairs pagi ini. Semua seakan langsung terhipnotis dengan permainan cepat dan tepat Gabriel. Namun sang empu yang menjadi pusat perhatian saat ini hanya memalingkan wajah tampak tidak peduli dengan suasana disekitarnya. Bulir keringat sebesar biji jagung sudah mendominasi wajahnya sekarang. Tanpa peduli lagi kedisiplinan aturan sekolahnya, dibiarkan seragam tidak lagi menempati tempat seharusnya.

Alvin mengambil bola yang bergulir kepinggir lapangan, setelahnya, Alvin langsung berbalik untuk kembali memasuki lapangan. Namun langkahnya langsung dihadang oleh Cakka yang sedang mengusap keringat dikeningnya.

"Temen lo kenapa sih, maen kayak orang kesetanan aja" Dengus Cakka, sambil membuka 2 kancing teratas seragamnya.

Alvin terkekeh. "Kita belom ada 30menit main dan lo udah engap aja"

"Gimana nggak engap, liat aja tempo permainannya bener-bener nguras tenaga banget. Ada apasih?" Cakka akhirnya bertanya melihat raut muka santai diwajah Alvin, pasti sudah ada yang terjadi, yang tidak diketahuinya.

"Gue juga nggak tau" Jawab Alvin enteng. "Kemaren bokapnya dateng kesekolah bareng bokap gue, terus mereka berdua langsung pergi. Entah kemana" Jelas Alvin jujur.

That's All Cause IFY (END) - RevisiWhere stories live. Discover now