SnT | Chapter 29 - All I wanna do

Start from the beginning
                                    

"Pekerjaanku masih banyak dan Ms. Tyson"

"Ruby akan mengerti," potong Rafael.

Vic menggeleng cepat. "Tapi, aku yang merasa tak enak padanya."

Rafael berdecak kesal lalu menegakkan tubuhnya. Dia sudah menduga jika Vic akan menggunakan Ruby sebagai alasan. Dengan cepat Rafael segera meraih ponsel yang ada di saku celananya dan mencari kontak Ruby.

"Rafael, jangan keras kepala!" tegur Vic saat tahu jika Rafael akan menghubungi Ruby.

Rafael tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya meletakkan jari telunjuknya di depan bibir, memberi isyarat pada Vic untuk diam.

"Halo, R."

"Barbie, hari ini Victoria izin lagi, ya. Aku mau mengajaknya jalan-jalan."

"Tidak bisa!"

Rafael mengernyit bingung. "Kenapa tidak bisa?"

"R, sebenarnya kamu serius mencarikanku sekretaris atau tidak? Mengapa kamu selalu membawa lari karyawanku? Aku butuh dia untuk membantuku."

"Kalau seperti itu, sebaiknya Vic resign saja. Aku akan membantumu mencari sekretaris baru lagi," ucap Rafael santai.

Kedua mata Vic langsung membulat. "Apa?! Tidak! Tidak!"

Rafael hanya menatap Vic sekilas. "Bagaimana? Boleh atau tidak?"

"Ck! Kau ini benar-benar menyebalkan."

Rafael tersenyum miring. "Terima kasih banyak, barbie."

"Stop calling me that, asshole! Jika kamu berada dihadapanku sekarang, bolpoin ini pasti akan langsung menancap ditenggorakanmu dan seorang Rafael Derizcon hanya tinggal nama."

Rafael hanya terkekeh geli, lalu memutuskan sambungan teleponnya dan kembali menatap Vic yang sudah melototkan matanya. "Ayo siap-siap! Aku sudah mendapatkan izin."

"Kuharap ini terakhir kalinya," keluh Vic.

Rafael hanya mengedikkan bahunya. "Aku tidak janji."

Vic menghela napas kasar. Dia memilih untuk tidak memprotes dan segera membereskan barang-barangnya.

👔👔👔

Central Park. ManhattanNYC. 03:38 PM

Vic hanya mampu menggerutu dalam hati

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Vic hanya mampu menggerutu dalam hati. Dia benar-benar merasa jengkel sekarang. Ternyata Rafael hanya mengajaknya ke Central Park. Padahal awalnya Vic sudah menduga-duga pria itu mau membawanya ke mana, hingga bersikeras mengajaknya ditengah jam kerja.

Central Park adalah taman umum dengan luas sekitar 3,41 km². Taman ini cukup terkenal di dunia dikarenakan sering menjadi lokasi film dan bahan liputan televisi. Di dalam taman ini terdapat danau buatan dan kolam, jalan setapak, dua arena ice skating, kawasan lindung hewan liar, lapangan rumput, dan arena bermain untuk anak. Selain jalan-jalan, pengunjung juga dapat bersepeda, bermain sepatu roda, dan juga jogging. Jadi, tak heran jika taman ini selalu dikunjungi sekitar dua puluh lima juta orang setiap tahunnya.

Suit and Tie | ✅Where stories live. Discover now