SnT | Chapter 31 - Is there justice in this world?

Mulai dari awal
                                    

Tubuh Vic tersentak saat merasakan pelukan hangat dipinggangnya. Dari bau parfumnya saja Vic sudah bisa tahu siapa yang tengah memeluknya itu.

"Rafa, lepaskan. Aku sedang memasak. Tidak enak dilihat orang-orang."

"Aku tidak mau. Kamu yang duluan meninggalkanku. Seharusnya wajahmu yang pertama kali kulihat saat terbangun, bukannya bantal," rajuk Rafael. Pria itu lalu menatap para maid yang sedari tadi memerhatikan mereka. Mengusir semuanya lewat tatapan mata.

Untungnya para maid itu mengerti dan segera pergi. Vic tidak tahu. Pandangannya masih fokus pada teflon. Dia sedang menggoreng telur.

"Jangan bertingkah menggelikan seperti ini. Lagipula aku bangun pagi juga untuk membuatkanmu sarapan." Vic mematikan kompor saat telurnya sudah matang.

"Lalu, untuk apa aku mempekerjakan banyak maid di sini jika harus kamu juga yang turun tangan?" gerutu Rafael. Pria itu lantas melepaskan pelukannya.

Vic tertawa kecil. Entah mengapa dia suka melihat sisi manja dari seorang Rafael dan dari tingkahnya ini terlihat jika pria itu sudah benar-benar sembuh.

"Kamu 'kan mempekerjakan mereka sebelum aku tinggal di sini," jawab Vic santai. Dengan cekatan dia memindahkan telur gorengnya ke atas piring.

"Kalau begitu sebaiknya mereka semua dipecat saja," ucap Rafael asal.

Vic langsung membalikkan badannya dengan sebelah tangan menodongkan spatula tepat di depan wajah Rafael. "Awas saja kalau berani! Detik itu juga aku akan pergi dari sini!" ancam Vic. Sorot matanya menunjukkan bahwa dia serius dengan ucapannya.

Rafael hanya tersenyum geli. Menurunkan spatula itu dari hadapannya, lalu menjawil hidung Vic gemas. "Siap, Tuan Putri."

"Kamu mau ke mana?" tanya Vic setelah melihat jika Rafael sudah berpakaian rapi. Pria itu memakai setelan kerjanya, rambut hitamnya diberi gel rambut, dan juga kacamata yang membingkai wajahnya.

 Pria itu memakai setelan kerjanya, rambut hitamnya diberi gel rambut, dan juga kacamata yang membingkai wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pagi ini aku ada meeting penting," jawab Rafael santai.

"Tapi, kamu baru saja sembuh."

"Hanya demam," potong Rafael cepat sebelum Vic memprotes. "Lagipula kamu akan berangkat bekerja dan aku ditinggal sendirian di rumah besar ini. Aku akan bosan nantinya. Jadi, lebih baik aku menghadiri rapat."

Vic menghela napas kasar. "Fine, tapi kamu harus sarapan terlebih dahulu," ucap Vic final yang hanya dibalas anggukkan dari pria itu.

👔👔👔

Tyson Corp. New YorkUSA. 08:10 AM

Suit and Tie | ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang