Trouble Hacked ✔️

Ruh melayang

Kalian tahu ciri-ciri depresi seperti apa? Seperti yang dialami oleh Nauna saat ini.

Berbaring melentang di ranjang dengan keadaan rambut yang kasat-kusut, memandangi langit-langit kamarnya dengan pandangan yang kosong, piyama yang terbuka hingga ke perut, dengan mendengar lagu dari playlist  BTS 'save me'.

Untuk pergi ke kampus pun Nauna tak sanggup, berjalan apalagi, keluar kamar lebih-lebih tak bisa. Hingga gebrakan pintu menyadarkannya.

Ia pun menoleh ke pintu dengan wajah datar. "Geeee...hiks," ia mulai menangis lagi ketika melihat sahabatnya.

"Aun? Lu kenapa?" Tanya gege sambil menghampiri Aun, mulai khawatir dengan keadaan sahabatnya.

Gege hanya menerima telpon dari Aun untuk kemari, tetapi sama sekali tidak menyangka bahwa keadaan sahabatnya lebih parah dari dugaannya.

Mata sembab yang merah dan bengkak terlihat jelas dari matanya yang menyipit seperti sudah ditinju, wajahnya yang mengkerut dengan jelek dan ingus yang meler hingga ia pun tak tahu apakah Aun memakan ingusnya atau tidak, karena ingusnya meler hingga ke bibirnya. Rambut yang kusut dan sangat berantakan persis seperti orang yang kehilangan duit.

"Sk..hiks..skri...hiks...skrip...hiks, " Aun berucap sambil sesegukan membuat ucapannya terbata-bata.

"Hah? Lu ngomong apa?"

"Ge..hiks." Aun masih menangis tersedu-sedu.

"Yudah tenang dulu yaa," Gege menenangkan sahabatnya, "duduk dulu ya Aun," lanjutnya.

Aun hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban, ia masih ingin berbaring seperti ini, dia tak sanggup untuk bangkit.

Gege hanya menghela napas melihat sahabatnya yang loyo tak bernyawa.

"Ge..hiks."

"Kenapa aun? Sekali napas aja ucapnya."

"Sk..hiks...skrip..hiks."

"Hah lu ngomong apa sih?" Gege yang sangat kepo mulai jengkel.

"Sekali napas Aun ucapnya." Sabar Gege, "ayo katakan."

Nauna yang telah mengerti instruksi Gege pun melakukannya.

"Hiks..Ge."

"Apaaa?" Gege lebih mendekat ke Nauna.

"Hiks..SKRIPSI GUEE," teriaknya hingga air liurnya muncrat diwajah Gege. Gege hanya menutup matanya dan tersenyum dalam hati mengusap dada.

Nauna sudah tidak tahan lagi, "HACHOOOOO," suara bersinnya menggelegar dikamar. Sepertinya dia masuk angin karena jendelanya terbuka terus daritadi malam.

'Ah leganya.'

Sepertinya dia masuk angin karena jendelanya terbuka terus daritadi malam.

Nauna membuka matanya perlahan, dan melihat wajah Gege seperti ditaburi cairan bening.

'Oh no'

"Gegeeee!? Itu bukan cairan ingus gue kan?" Tanya nauna dengan suara yang serak.

Gege yang mendengar pertanyaan Nauna lagi hanya duduk terdiam ditempat menerima ingus yang menempel diwajahnya.

'Bukan hanya cairan ingus yang nempel di wajah gue Aun'

Pertama air liur, sekarang ingus. Mantap. Ajaibnya Nauna sudah bicara lancar lagi.

'Yaa tuhan punya temen gini amat'

.

VOMENT-nya sayang~