Rusuh

487 65 6
                                    

"Hai sayang apa kabar?" suara berat muncul dibelakangnya langsung memeluk Gege dari belakang.

Nauna pun tersentak ketika baru saja makan ia memandang penuh jijik, karena lelaki itu mencium pipi Gege dengan sangat mesra.

"Woy! Ini tuh di darat bukan di air. Kalau mau pacaran nyelam di air sana, karena di daratan banyak yang iri," Sewot Nauna.

"Termasuk lu kan Aun?" Ejek Gege.

"Yeee, gua lemparin nih garpu gue di tubuh Didi, biar lu tau mak comblang lu ini bukan iri tapi jijik," Celoteh Nauna.

Sontak kedua pasangan sejoli itu tertawa membahana.

Lelaki jangkung yang tengah tertawa sambil memeluk Gege adalah sepupunya yang bernama Didi, si kutu Kupret dari zaman batu.

'Coba aja gue gak kasi nomor ponsel Gege pada Didi, pasti dia gak bakal pacaran sampai sekarang, gue jamin itu'

Nauna lah yang sebenarnya pertama kali mengenalkan Didi pada Gege. Awalnya tuh si kampret diem-diem bae. Besoknya ketika ia lagi kecepirit di kamar mandi dengan khidmat. Datanglah sosok jelangkung itu menggedor-gedor pintu WC yang ia tempati, meminta nomor ponsel Gege.

Bagaimana coba reaksi kalian ketika kalian sedang di WC lagi boker datang pengganggu minta no. Ponsel, yang menurut Nauna tuh, ya ampun rumahnya tuh sebelahan, kenapa mintanya sekarang!

Pasti lu cebok lah cepet-cepet lalu buka pintu WC kemudian menyembur lelaki itu dengan air. Itulah yang dilakukan Nauna biar dia tahu rasa tuh jelangkung.

Nauna mendesis menatap sinis, "pindah lo ah ngeganggu aja," Nauna menendang bokong Didi.

"Lo aja sana yang pindah, dasar Ronaldo wati." Ejek Didi.

"APA LO BILANG?" Teriak Nauna.

Bagi Nauna Rosengel, Ronaldo Wati itu sangat haram disebut padanya. Panggilan itu mengingatkannya pada dirinya yang sangat tomboy waktu kecil. Botak dengan rambut yang hanya 1/4 di bagian depannya.

Dan kalian tahulah selanjutnya, Didi dan Nauna terlibat baku hantam dengan sepupu jelangkungnya.

Akhirnya Nauna pulang dengan keadaan yang lusuh dan muka yang tertekuk, berjalan kaki dari kampus ke rumah, karena kalah berkelahi. Tepaksa ia memberi kunci mobilnya pada si brengsek itu, lalu pergi berkencan.

Dan bodohnya lagi, ketika sepupunya telah menjalankan mobil menjauhi pekarangan kampus, ia menepuk jidat baru mengingat dompetnya tertinggal di mobil. Akhirnya begini lah nasibnya.

"Arghhh sial," geram Nauna.

Nauna melangkahkan kakinya, dengan malas-malas-an, ia menolehkan kepalanya kesamping dan terbelalak menatap rumah putih berdesain jaman Belanda yang dipenuhi rumput-rumputan membuat bulu kuduk-nya merinding.

Nauna melangkahkan kakinya, dengan malas-malas-an, ia menolehkan kepalanya kesamping dan terbelalak menatap rumah putih berdesain jaman Belanda yang dipenuhi rumput-rumputan membuat bulu kuduk-nya merinding

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

'Sepertinya rumor itu benar, ada sosok yang tinggal di dalam sana.'

Dia masih menatap rumah tersebut dengan rasa ngeri.

'Siapa juga yang berani tinggal di rumah horor itu. Apalagi rumahnya bersebelahan.'

Nauna berhenti tepat di depan rumah yang katanya berhantu menurut warga sekompleks. Baru kali ini ia menatap lekat-lekat rumah yang berdesain klasik khas penjajah Belanda, biasanya ia tidak mempedulikannnya.

'Tapi, semakin dilihat enggak seram juga sih'

Ia menatap kaca jendela yang terbuka. Ternyata warga sekitar tak berbohong, ada mahluk hidup di dalam.

Ketika ada kepala yang menyembul keluar, ia tersentak kaget, mundur perlahan kebelakang.

Lalu berteriak, "MAMAAAAA ADA HANTUUU," sambil berlari ke rumahnya yang tepat disamping rumah berhantu itu.

.

Jangan lupa vomentnya yaa Hehe.

Trouble Hacked ✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora