Blurb

1K 92 22
                                    

Suara hentakan hak sepatu menggaung di lantai marmer kampus, mata penjuru mahasiswa/i tertuju pada pemilik hentakan sepatu itu.

Seutas senyum merekah diwajah seorang gadis berumur 22 tahun membalas senyuman para hawa dan Adam yang berdiri di koridor kampus dengan tatapan penuh kagum.

Seutas senyum merekah diwajah seorang gadis berumur 22 tahun membalas senyuman para hawa dan Adam yang berdiri di koridor kampus dengan tatapan penuh kagum

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aun"

Otomatis suara hentakan sepatunya berhenti, dengan membalikkan tubuh dan rambutnya yang bergerak bersamaan ketika dipanggil.

"Geli gua liat lo lenggak-lenggok jalan seperti Miss universe."

Nauna menatap jengah sosok yang memanggilnya.

"Gak usah iri deh Gege." Nauna melangkahkan kaki kembali berjalan.

"Bukan iri, cuma gak enak aja liat pantat tepos lu yang goyang-goyang seperti itu," ucap Agatha a.k.a Gege.

Kata-kata Gege sangat menohok, membuat langkah kaki Nauna terhenti.

Ucapan Gege benar kalau tubuhnya kurus dan pantatnya tepos. Nilai tambahan cuma wajahnya yang manis serta kulit yang coklat eksotis, membuat para kaum Adam kagum bila menatap Nauna. Kepintaran yang ia miliki membuat kaum hawa sangat memujinya.

Sehingga desas-desus tentang Nauna ramai diperbincangkan oleh para para junior, membuat Nauna populer di kampus.

Wajah masam tertampik di wajah Nauna, "tapi gue punya ini kok," senyum Nauna kembali merekah ketika dia berbalik menatap sosok Gege dan dengan bangga ia membusungkan dada untuk memperlihatkan sahabatnya.

Seyum sedih terlihat di wajah Gege, "Aun gak usah memaksakan diri dada lo kek triplek" ejek Gege melihat wajah syok nauna.

"Gak percaya?" Gege dengan pede melangkahkan kaki menghampiri Nauna lalu telapak tangannya menempel di dada Nauna.

"Lihat begini besarnya dada lo, dan gue yakin lo cuma make miniset" Gege menunjukkan telapak tangannya ke Nauna.

Mata Nauna melotot sambil memegang dadanya, dan melihat telapak tangan Gege yang datar-datar saja di depan wajahnya.

"Udah liat kan?" Ucap Gege yang langsung mendahului meninggalkan Nauna yang masih syok ditempat akibat perlakuan Gege.

"GEGE SAHABAT MACAM APA LOOOO" suara Nauna membahana di koridor kampus.

Dari kejauhan Nauna hanya melihat Gege mengendikkan bahunya acuh.

"GEGE TUNGGUIN GUE, BIAR GUE BUNUH HAMSTER KESAYANGAN LO ITU"

Nauna berlari mengejar Gege, "GE TUNGG-"

BRAKKKKK

Tubuh Nauna terpelanting ke belakang, bokongnya mendarat dengan sempurna di lantai, kedua tangan menumpu tubuhnya agar tak terperosot kebelakang juga.

Nauna dengan sisa kekuatan bangkit kembali.

Penglihatan Nauna jatuh pada Lelaki dihadapannya, yang menggunakan hoodie hitam bertudung dengan celana jeans robek ditambah hearphone tersampir di leher.

Dengan sigap Nauna berdiri menghampirinya yang tampak lebih menggenaskan.

"Sorry ya" Nauna menyodorkan tangannya pada lelaki itu.

Sudah jelas kalau lelaki ini bukan dari fakultasnya dilihat dari penampilannya yang orak-arik tampak berbeda dengan penampilan mahasiswa/i pada umumnya di fakultasnya.

Lelaki itu mendongakkan kepala menatap Nauna beberapa saat, lalu mengalihkan tatapannya.

"Lu gak papa kan?" Tanya Nauna khawatir.

Ketika Nauna mencoba menyentuh lengan lelaki itu, bermaksud ingin membantu dengan tergesa-gesa lelaki tersebut berlari meninggalkan Nauna.

Wajah heran Nauna muncul sambil menatap punggung lelaki yang yang ditabraknya sedang berlari menjauh.

"Hey lu gak papa kan Aun?"

"...."

"Aun?"

"Aneh"

"Apa yang aneh?" Tanya Gege

'Baru kali ini ada lelaki menolak bantuan gue.'

Nauna menggelengkan kepalanya, mendengar suara Gege seketika ia tersadar dengan apa yang ingin sekali ia lakukan, lalu memukul Gege dengan keras berkali-kali.

"Rasain lu!"

Vomentnya jangan lupa 💕

Trouble Hacked ✔️Where stories live. Discover now