Mission complete

265 37 1
                                    

Pelukan Nauna masih membekas dan terasa hangat di tubuhnya. Membuat dirinya tidak bisa berkonsentrasi di depan layar komputernya.

Ia menghela napas pelan mengusap wajahnya kasar.

Ia tak tahu harus berbuat apa lagi dihadapan perempuan itu. Ia sudah tidak memedulikannya tapi entah apa yang mendorong Nauna untuk terus bersamanya. Mungkin saja karena rasa kasihan. Bisa saja.

Tetapi ketulusan perempuan itu  membuatnya sering hilang kendali atas perasaannya. Perempuan mungil itu...ah menjelaskannya saja sudah rumit.

Nauna jelas telah mengubah kehidupannya walau dalam waktu yang singkat. Wajah ceria itu, sungguh ia tak bisa. Ia merasa ingin memiliki wanita itu.

Tapi...tidak bisaa..

Kalau ia tahu dia seorang hacker, tamat riwayatnya.

Hacker dibenci oleh para masyarakat karena tindak kriminalitas yang mereka lakukan. Makanya seorang hacker harus seberusaha mungkin untuk menyembunyikan identitasnya dibalik bayang-bayang masyarakat. Jika tidak seorang hacker akan dihukum mati oleh pemerintah.

Tindak kriminalitas seorang hacker dianggap sangat bahaya dan masuk ke tingkat zero. Yang artinya sudah tidak terkendali lagi dan para aparat penerintahan sudah lepas tangan.

Sebagai contohnya jual-beli yang illegal selalu saja di berhentikan oleh para Cyber khusus pemerintah tetapi beberapa kali situsnya kembali lagi dengan normal. Para aparat lelah dan melepaskan tanggung jawabnya.

Makanya jika para hacker ketahuan, hidupnya sekaligus hancur.

Jika saja Nauna mengetahui pekerjaan gelapnya, apakah dia masih mau datang lagi?

Bukan hanya itu masa lalu nya juga sangat lah kelam.

Ia tak mau melihat perempuan disekitarnya terluka.

Lama berperang dengan pikirannya, hp nya kini berdering. 'Nomor tak dikenal' tercantum dilayarnya. Seperti biasa ia langsung menerima perintah dari atasan. Lagi-lagi misi langsung.

Sungguh ia sedang tidak mood berhadapan dengan kabel-kabel listrik perusahaan. Karena tugas terjun langsung memang seperti itu, menyambungkan kabel rusak dengan komputernya untuk mengakses data pribadi.

Karena perintah atasan, mau tak mau ia wajib menerima dengan sungguh-sunguh. Baru kali ini ia tidak senang mengikuti pekerjaan langsung ini, biasanya ia paling semangat.

Ia menyandarkan tubuhnya di kursi putarnya menarik napas pelan. Ia menatap lama komputer-komputer disekitarnya.

 Ia menatap lama komputer-komputer disekitarnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ah...dia merasa putus asa lagi.

.

Sekelompok siluet berpakaian hitam dikelilingi oleh Kegelapan. Salah satu orang di kelompok itu sedang duduk di pinggir kabin gedung pencakar lagit yang ia mereka tempati.

Orang itu Rans sebagai ketua dari kelompok itu tengah menatap kosong kendaraan yang berlalu-lalang, dari atas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Orang itu Rans sebagai ketua dari kelompok itu tengah menatap kosong kendaraan yang berlalu-lalang, dari atas.

'Mission completed' itulah yang terdengar pendengarannya.

"Titik X," kode Rans kepada semua bawahannya yang artinya kembali ke tempat awal.

Bersamaan Suara pintu yang terbuka dibelakang dengan cepat Rans menoleh. Tampaklah siluet Metty yang berjalan.

Metty adalah satu-satunya teman bagi dirinya baik itu dikampus dan di lingkup pekerjaan gelap ini. Ia dan Metty awalnya bertemu di lingkup pekerjaan ini hingga ia tak menyangka ternyata mereka sekampus. Akhirnya mereka berteman hingga sekarang dan mereka mempunyai club bersama.

"Rans," Metty berkata pelan sambil menghampirinya

Seperti biasa Rans hanya bergumam menanggapi Metty, lalu mengalihkan tatapannya kembali ke bawah.

"Btw ada temennya temen gue,  laptopnya kena virus, eh data skripsinya hilang ke hack. Lu kapan balik ke kampus? Lu bisakan kembaliin datanya yang hilang itu."

Zhaldi mengiyakan lalu berkata, "besok."

Metty melihat Zhaldi lesu, dan sekilas mengingat kejadian yang tak biasa dipengihatannya, "btw Lu kurang fokus tadi, ada apa? Baru kali ini gue liat lo kek gini, apa yang terjadi?"

"..."

Metty menghela napas, "kalau ada masalah bilang sama gue," menepuk pundak Rans.

"Gpp."

"Lah anjing, lu kok kek cewe yang lagi ngambek."

"..."

"Ya jawab lah Rans astaga, gue dikacang kek gini, sakit hati gue."

"Gue mau berenti di pekerjaan ini," Rans berbisik.

Metty tertegun ditempat dengan sedikit bumbu kekagetan. "Lu.. tau apa yang lo katakan sekarang?"

Rans hanya mengangguk.

"Lo berenti sama aja dengan bunuh diri."

"Gpp."

"Ketua om gue, jadi tenang aja. Rahasia besar dia ada di gue." Tenang Rans.

Metty seketika tertampar oleh kenyataan.

Metty seketika tertampar oleh kenyataan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

VOMENT-nya sayang~

Trouble Hacked ✔️Where stories live. Discover now