Awal kehancuran

528 56 3
                                    


Suara gebrakan pintu membuat, Mama-nya yang sedang duduk santai di depan TV sedang menonton sinetron kesukaannya yang berjudul 'ganteng-ganteng tapi parakang' kini telah menoleh melihat anak semata wayangnya yang seperti dikejar hantu.

"Mah, mamah Hah..Hah," ucap Nauna ngos-ngosan, kedua tangannya bertumpu pada lutut.

Alis cetar badai mama-nya bertaut bingung, "lah kamu kenapa?"

"Mama gak bakal percaya sama yang Una liat di rumah berhantu itu," Nauna berkata setelah nafasnya kembali normal.

Mama-nya mengkerutkan keningnya, "rumah berhantu?" Tanyanya bingung.

Nauna menepuk jidatnya. "Ihh mama! Itu loh yang di rumah sebelah, yang rumah penjajahan Belanda kata warga sekitar," cercanya. "Mama kok kudet sih, biasanya juga mama yang paling heboh soal begituan."

"Heleh, siapa bilang rumah disebelah itu berhantu?" Tanya mama-nya.

"Warga sekitar mah, Una juga lihat kok penampakan kepala yang menyembul di jendela, iihh serem abis." Cerocos Nauna, memegang kedua  lengannya sambil merinding membayangkan kejadian tadi.

Mama-nya melihat anak perempuannya itu dengan seksama dengan wajah datarnya, "kamu ya sembarangan! Mau nakut-nakutin mama yah kamu!" Kesal mama-nya.

"Yaelah mahh, Una tuh gak mau nakut-nakutin mama, karena kek gitu cerita yang sebenarnya. Mama suudzon mulu ah, males." Selepas berceloteh dengan mama-nya ia pun beranjak dari hadapan mama-nya, lalu masuk ke kamarnya.

Nuansa berwarna biru, itulah warna kamar Nauna. Tenang, damai, dan tentram itulah yang dipikirkan Nauna saat ini.

Tapi realitanya tak seperti yang ia bayangkan, membuat ia geleng-geleng kepala karena kamarnya saat ini seperti kapal pecah, tempat tidurnya berantakan, baju dan celana berhamburan di atas lantai, bra nya yang tergantung menempel di jendela, dan k...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tapi realitanya tak seperti yang ia bayangkan, membuat ia geleng-geleng kepala karena kamarnya saat ini seperti kapal pecah, tempat tidurnya berantakan, baju dan celana berhamburan di atas lantai, bra nya yang tergantung menempel di jendela, dan kertas HVS terlempar kemana-mana. Salahkan dosen PS nya yang tiba-tiba memberitahunya untuk segera datang ke ruangannya dan ia pun tak sempat untuk membersihkan kamarnya.

 Salahkan dosen PS nya yang tiba-tiba memberitahunya untuk segera datang ke ruangannya dan ia pun tak sempat untuk membersihkan kamarnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aish Ayok Nauna bersihkan kamar lo yang kek sarang tokek ini!" Katanya menyemangati dirinya sendiri. Dengan langkah semangat ia pun mulai membersihkan kamarnya.

Trouble Hacked ✔️Where stories live. Discover now