"Aku kira kau akan melupakan ku, Tae." Irene berucap. Sedikit mendekat ke arah Taehyung yang tengah duduk di ranjangnya.

Taehyung terkekeh, membuang pandangan nya dari gadis itu, "mana mungkin aku bisa melupakan mantan kekasih ku, eoh?"

Kini Irene yang terkekeh. Gadis itu melipat kedua tangannya di depan dada, "kau bisa mengingat mantan kekasih mu, tapi tidak bisa mengingat orang yang kau anggap penting di hidupmu," ucapnya. Taehyung menoleh, dahi nya mengkerut bingung.

"Apa maksudmu?" tanya nya kemudian. Irene kembali terkekeh pelan, "lupakan. Kau melakukan hal yang benar, Tae." Irene tersenyum miring. Membuat si lelaki Kim itu makin bingung olehnya.

"Hey, Rene. Lebih baik kau pergi ke kampus daripada meracuni pikiran anak itu." Seok Jin tiba-tiba datang dari balik pintu sambil membawa makanan di tangannya.

"Apa kau membawakan ku makanan?" bukannya mengubris sindiran halus yang disematkan Seok Jin pada kata-kata nya, Irene malah bertanya balik. Membuat tawa kecil keluar dari lelaki dengan bahu lebar itu.

"Ini untuk Taehyung. Dia harus makan. Akan lebih baik jika dia bisa mencerna ucapan berbisa mu dengan perut terisi. Bukan begitu?" sindir Seok Jin lagi dibarengi dengan tawa kecil.

"Hah, apa maksudmu dengan ucapan berbisa? Aku tidak akan meracuni pikiran Taehyung jika aku benar-benar harus melakukannya. Lagipula, Taehyung sudah melakukan hal yang ku inginkan sebelum aku menyuruh nya untuk melakukan hal itu," ucap Irene sambil berdecih pelan.

"Emang apa yang telah aku lakukan?" berperan sebagai anak usia 5 tahun, Taehyung bertanya di tengah-tengah perdebatan kedua insan yang topik nya sendiri tidak Taehyung mengerti.

Seok Jin tersenyum, Irene mendengus, "lupakan, Tae. Cepat makan."

Bak seorang ayah, Seok Jin menata perlengkapan makan Taehyung. Irene merotasi matanya. Seperti terganggu dengan kedatangan Seok Jin.

"Jin-ah, bisakah kau pergi sebentar? Aku ingin bicara dengan Taehyung," ucap Irene yang kemudian mendapat jitakan kecil dari Seok Jin.

"Heh! Walaupun status mu dengan Taehyung adalah mantan, tapi aku tetap lebih tua dari mu, Rene. Jadi hormati aku sedikit!" sarkas Seok Jin kesal sambil berkacak pinggang.

Jangan heran, waktu Irene dan Taehyung masih menjadi kekasih, emang Irene bisa di katakan dekat dengan Seok Jin. Maksudku dekat dalam artian 'selalu bertengkar' dimanapun dan kapanpun.

"I don't care!" Irene menjulurkan lidahnya. Seok Jin melotot, "dasar gadis tidak tau sopan santun!" ucap Seok Jin sinis sambil menarik telinga Irene.

"Sudahlah, kalian akan merusak selera makan ku jika kalian terus bertengkar," ujar Taehyung kesal karena tidak kunjung memakan makanannya sesendok pun.

"Tae-"

"Rene, lebih baik kau pergi ke kampus!" usir Jin. Merasa diusir secara halus, Irene tak terima sambil berkata, "makin tua makin cerewet!"

Sedetik kemudian, gadis berparas cantik itu menghilang dari balik pintu kamar. Seok Jin hanya menggeleng kan kepala sambil menahan agar tidak mengejar Irene dan melempar nya menggunakan sapu terbang Harry Potter.

Kemudian lelaki itu duduk disamping Taehyung, sambil melihat namja itu makan Seok Jin menghela nafas, "Tae, tidak kah kau berpikir untuk mengakhiri nya?"

Taehyung berhenti, atensi beralih kepada Seok Jin, lalu mengukir seulas senyum tipis dan menggeleng pelan sebagai jawaban.

Seok Jin mengambil udara sekali lagi, "akankah ini berhasil?"

Taehyung tersenyum lagi, menatap makanan di depannya yang bahkan belum habis setengah.

"I don't know, let the time answer."

"Tae,"

"Hmm?"

"Bahasa Inggris mu semakin bagus,"

"Tentu saja!"

[]


Purple love from me 💜
Thank's

Bonus:)

Bonus:)

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
✩°-αƭ ƭɦ૨εε-°✩ [VSOO] Donde viven las historias. Descúbrelo ahora