Ewww_-

Wendy yang memang memperhatikan Irene mengernyit saat melihat wajah menyedihkan Irene, "Ck, apa lagi yang di pikirkan bocah itu?" ledeknya.

"Sebentar lagi jika tidak menangis ya tertidur. Ck ck ck kasihan sekali jik-

Bbuk

"Astaga!"

Wendy terpekik ketika seseorang menepuk punggungnya dengan keras.

"Apa yang barusan kau katakan?" tanya orang tersebut.

"Bodoh! Kau mengagetkan ku Lucas" deliknya kesal.

"Oke oke sorry" Lucas tertawa senang.

Wendy sedikit tidak senang dengan tawa yang di bawa Lucas "Apa yang kau tertawakan?" tanyanya dengan nada marah.

"Tak ada" Lucas menjawab cuek.

"Hahh sudahlah, pergi sana! Kau menganggu sekali."

"Tidak" Lucas tetap sedia pada tempatnya.

Wendy menatap kesal pada Lucas lalu kembali menatap pada Irene "Apa Taehyung memberitahumu kapan dia akan pulang?"

Secara serius Lucas menatap Wendy, "Tidak, dia tidak ada bilang apa apa."

.

Irene terduduk dengan keadaan yang terkantuk-kantuk, tadi sempat beberapa kali ia tertidur tapi ia terbangun kembali. Sudah banyak hal yang ia lakukan untuk tetap terjaga tapi tetap saja matanya terasa begitu berat.

Ia kembali menghidupkan ponselnya disana jam sudah menunjukkan pukul 01:36

"Tae" rintihan Irene melamah, ia bertanya-tanya kemana perginya suaminya itu. Apakah masalah waktu itu terlalu fatal? Ia sudah tidak mengerti lagi, ia begitu rindu hingga ingin menangis di buatnya.

Ia ingin marah tapi tak ada tempat perlampiasan, dan pada akhirnya ia kembali seperti ini.

Menangis di depan televisi yang menyala tanpa suara.

Irene menekuk kedua kakinya di atas sofa lalu membenamkan wajahnya di antara lutut-lututnya.

Ia lelah ingin beristirahat tapi hatinya tidak mengizinkan.

"Taehyungie jahat sekali" ia kembali meracau.

Di tengah-tengah asik dengan pikirannya sendiri, Irene mengernyit ketika mendengar suara ketukan yang di timbulkan oleh sepatu. Ketika suara sepatu itu terdengar makin mendekat Irene menegakkan kepalanya.

Siapa sih malam-malam begini berisik?

Dan saat itulah rasanya kerja jantungnya berhenti berdetak.

"Tae..." lirihnya dengan menatap fokus pada objek di depan sana tepat di samping televisinya yang masih menyala.

Dengan gontai Irene berjalan mendekat pada orang disana, sembari menyeka air matanya yang tidak berhentinya mengalir.

"Taehyungie" panggilnya lagi.

Sedangkan sosok yang di panggil hanya terdiam di tempatnya berdiri.

'Sial aku belum sempat mengobati luka-luka ini' orang disana membatin..

"Taehyung" Irene kembali memanggil ketika selangkah lagi saja ia akan berada tepat didepan Taehyung.

"Belum tidur?" kata-kata pertama yang Taehyung ucapkan pada Irene setelah tiga hari ini.

Mendengar pertanyaan tersebut Irene langsung saja menubruk pada tubuh Taehyung dan memeluknya erat.

"Ini nyata hiks.." Irene meremas baju belakang Taehyung erat.

Taehyung yang melihat istrinya yang menangis sesedih ini mengangkat tangannya untuk menghelus kepalanya. "Mian" lirihnya.

Irene tidak menjawab ia sedang menangis sesegukan dengan memeluk erat tubuh Taehyung.

Setelah dirasanya cukup, Irene melepas pelukannya pada tubuh Taehyung dan seketika ia begitu terkejut saat baru menyadari wajah Taehyung yang di hinggapi beberapa luka dan lebam yang memerah.

"Hiks Tae kenapa bisa seperti ini?" Irene menyentuh wajah Taehyung dengan hati-hati.

Taehyungnya sendiri hanya menatap kosong pada Irene.

Dengan tiba-tiba Irene kembali memeluk tubuh Taehyung, "Tae!"

"Hanya kecelakaan kecil sayang" ujar Taehyung seraya menenangkan Irene.

"Tapi hiks wajah, wajahmu tanganmu tubuhmu luka-luka"

Taehyung tersenyum tulus, "Hanya perkelahian biasa sayang"















Tbc.

ginaemilia15

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ginaemilia15

Possessive Kim Taehyung Where stories live. Discover now