"Jisoo?"

Manik nya terangkat. Lalu menoleh kearah suara. Seorang pemuda yang telah ia kenal sejak beberapa hari yang lalu, berdiri dengan tangan di saku.

"Taehyung?"

Jisoo hanya menatap datar namja itu dengan alis yang sedikit terangkat. Lalu sedetik kemudian ia memalingkan wajahnya kembali.

"Aku pikir kau sangat menyukai tempat ini."

Tanpa diduga duga, Taehyung berdiri disamping Jisoo. Ikut menumpu dagu dengan tangan yang ia letakkan di pagar pembatas.

"Kenapa kau kesini?" tanya Jisoo, tanpa memalingkan wajahnya pada Taehyung.

"Kau sendiri? Kenapa kesini? Disaat semua orang mengunci rumah mereka, aku selalu melihat mu berdiri disini." Taehyung malah bertanya balik.

"Aku suka disini."

"Apa kau tidak takut?"

Jisoo menoleh kearah Taehyung.
"Takut apa?"

"Bukankah tanggal 3 adalah hari yang penuh dengan kesialan?"

Jisoo menghela nafas. Dia tidak merespon ucapan Taehyung barusan.

"Aku pergi."

Jisoo beranjak, meninggalkan Taehyung yang memasang wajah bingung dengan sikapnya.

"Ada apa dengan gadis itu?"

At Three

"Kau tau? Ini sebuah keajaiban. Tidak ada bencana sama sekali kemarin!"

Chaeyoung menjilat ice cream coklat yang ia beli didepan kampus tadi. Sedangkan Jisoo, seperti biasa dia hanya diam, dan memasang wajah dingin dan datar nya.

Mereka berhenti di tempat loker para mahasiswa. Jisoo membuka loker nya. Tiba tiba sebuah kertas jatuh. Jisoo mengkerutkan dahinya.

Ia pun membungkuk untuk mengambil kertas berukuran 5 x 5 cm itu.

Khusus untukmu, ini peringatan pertama. Jauhi Taehyung atau kau akan merasakan akibatnya!

Cecan pastinya


Jisoo merotasi matanya. Ia pun meremas kertas itu lalu membuang nya asal ke tempat sampah dekat jendela. Masa bodo dengan ancaman itu. Toh, dia hanya sebatas teman dengan Taehyung.

Belum selesai dengan ancaman tadi, tiba tiba loker Jisoo penuh dengan tumpukan kertas. Atau lebih tepatnya sampah.

Dengan kesal, Jisoo mengambil semua kertas kertas itu, lalu membuang nya. Saat akan pergi, pergerakan gadis bermanik biru itu terhenti, ketika melihat sebuah amplop ungu yang terselip diantara kertas kertas tadi.

Jisoo pun mengambil amplop ungu itu lalu memasukkan nya kedalam saku. Tak lupa ia mengambil novel yang ia letakkan di loker nya.

"Ayo Chae. Kita ke aula," ajak Jisoo pada Chaeyoung yang masih sibuk dengan loker nya.

"Sebentar eon, aku masih mencari sesuatu," ucap Chaeyoung sembari mengaduk aduk loker nya.

"Aku menunggu," ucap Jisoo datar.

Sedetik kemudian, tangan Chaeyoung keluar sambil memegang sebuah kotak.

Jisoo yang tidak tertarik dengan kotak yang dibawa Chaeyoung hanya cuek, lalu berjalan menuju aula dan Chaeyoung mengekor dibelakangnya.

"Ahh! Ini tiket bioskop!" seru Chaeyoung saat membuka kotak yang sedari tadi ia bawa saat sampai di aula.

"Tiket?" Jisoo akhirnya bertanya.

"Em hmm! Tadi pagi aku dapet line dari Jimin, kalau dia ninggalin hadiah di loker ku. Ternyata isinya tiket bioskop!" jelas Chaeyoung semangat.

"Oh." Jisoo yang cuek hanya ber-oh saja. Lalu ia teringat dengan amplop ungu tadi. Akhirnya ia mengambil amplop itu dari dalam saku. Lalu membukanya.

Matahari, bulan, bintang dan angkasa..
Annyeong Kim Jisoo-ya

your secret admirer

Jisoo mengerutkan dahinya. Secret Admirer? Sejak kapan dia memiliki pengagum rahasia?

"Woah..your secret admirer? Menurut mu dia siapa eon?" tanya Chaeyoung begitu ikut melihat kertas yang dipegang Jisoo.

Jisoo menggidikkan bahu nya. Dia juga tidak tau siapa dia. Tak mau pusing dengan surat dari pengagum rahasia, Jisoo menyimpan surat itu di ransel nya, lalu mengambil novel untuk mengurangi rasa bosan.












[]

Tbc.

Aku kambek guys^.^


Oh iya, betewe ada yg tau siapa secret admirer nya Jichu?

✩°-αƭ ƭɦ૨εε-°✩ [VSOO] Where stories live. Discover now