Stephan sedikit demi sedikit mulai tenggelam dalam kekuatannya, namun ia berusaha keras agat tidak kehilangan kesadarannya. Stephan terus menggumamkan kata 'Aku akan membunuhmu' terlihat jelas ia benar-benar menginginkan nyawa seseorang.
Semua bisa merasakan aura membunuh dari Stephan. Auranya lebih mengerikan daripada pengguna sihir hitam.

Okta hendak menolong anaknya mengontrol kekuatannya namun ia sama sekali tidak bisa mendekat. Ada semacam pelindung yang tak terlihat oleh matanya yang menghalanginya untuk mendekati Stephan.

 Ada semacam pelindung yang tak terlihat oleh matanya yang menghalanginya untuk mendekati Stephan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Awalnya, semua orang mengira itu adalah sebuah sayap seperti milik Ravien. Namun setelah diperhatikan dengan teliti, itu bukanlah sayap. Melainkan darah yang melapisi sesuatu seperti tulang manusia, hanya saja ujungnya sangat tajam.

Stephan dan Ravien menyerang Pangeran secara bersamaan.
Satu persatu musuh dan prajurit Vino tumbang, hanya orang-orang yang memilik sihir kuat yang bisa bertahan dari aura mengerikan dari Ravien dan Stephan.

Mereka dibuat tercengang melihat kombinasi mengerikan kakak beradik itu saat sudah sampai pada titik tertinggi kekuatannya.

"Bulannya..." Tunjuk Naomi.

Langit tiba-tiba saja berubah menjadi gelap, dan bulan biru itu kembali muncul. Jika menurut perhitungan mereka, bulan biru akan terjadi lagi beberapa puluh tahun lagi, dari perhitungan tahun ini.

"Sekarang aku setuju, jika mereka di juluki dua bulan. Ketika mencapai puncaknya, mereka akan memunculkan bulan biru itu dan disaat yang sama pula, kekuatan sihir kita menjadi lebih kuat." Ucap Jessper.

"Benar. Jika diingat lagi, waktu itu juga seharusnya belum waktunya bulan biru muncul." Tambah Okta.

"Aku tidak menyangka kekuatan mereka bahkan lebih kuat dibandingkan seorang Raja di usia yang masih muda seperti ini" Ucap Ravien.

Normalnya, bulan biru akan muncul sebagai fenomena besar, karena ia menunggu kemunculannya membutuhkan berpuluh-puluh tahun lamanya. Dan ketika bulan biru muncul, semua orang akan keluar untuk menerima cahaya dari sang rembulan yang di percaya bisa memperkuat sihir mereka.

Berbeda kali ini, bulan biru itu dengan mudahnya muncul hanya karena Ravien dan Stephan.

Mereka bergerak lebih cepat dari biasanya. Stephan yang awalnya hanya mengandalkan kecepatan dan cakar tajamnya, sekarang ia mempunyai gaya bertarung baru dengan menggunakan cakar dan tulang di punggungnya yang bisa bergerak menyerang sendiri.
Kegunaannya sendiri hampir sama seperti sebuah pedang. Terkadang menyerang dan bertahan.

"Ini buruk. Kenapa bisa anak kecil seperti mereka bisa memiliki kekuatan seperti ini?" Batin pangeran.

Pangeran mencabut satu lagi pedangnya yang menancap di batu.

"Ayo kuantarkan menemui kekasih mu dalam kematian."

Ravien semakin mengamuk ketika kembali diingatkan oleh Sinka.

Two Moon [END]Where stories live. Discover now