"Biar ibu aja, kamu temani Doyoung ya?" Kata ibunya Doyoung.

"Ta-tapi..."

"Udah, temani Doyoung aja. Dia pasti seneng kalo kamu nemenin dia."

Taehee akhirnya setuju dan kembali lagi untuk melihat keadaan Doyoung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Taehee akhirnya setuju dan kembali lagi untuk melihat keadaan Doyoung. Cowok itu lagi berbaring dan sudah mengganti pakaiannya. Tanpa membuat suara, Taehee mendekati Doyoung dan berdiri di dekat ranjang cowok itu sambil memandangi wajah tenangnya.

Selama beberapa menit, keadaan tetap seperti itu. Lalu didorong rasa penasaran, Taehee kembali menyentuh kening Doyoung untuk mengetahui suhu tubuh Doyoung.

"Masih disini?" Tanya Doyoung, suaranya terdengar agak serak.

"Hmm..." Gumam Taehee. "Masih sakit?"

Doyoung mengangguk. "Sedikit."

"Ya udah, tidur aja. Aku masih disini. Ibu lagi buatin kamu bubur."

Doyoung mengangguk lagi. Lalu ia menggeser tubuhnya, menyuruh Taehee naik ke ranjangnya. "Sini."

"Eung, sebentar." Kata Taehee, lalu dia keluar kamar sebentar, dan kembali dengan plester penurun demam di tangannya, karena cowok itu gak suka di kompres pakai lap basah.

Taehee mendudukan dirinya di samping Doyoung, lalu menempelkan plester itu di keningnya, sebelum membelai rambut halus cowok itu dengan lembut.

"Cepet sembuh, sayang." Gumam Taehee. Sementara Doyoung cuma tersenyum tipis.

Saat Doyoung terlelap, ibu Doyoung ke kamar Doyoung untuk memberi tahu kalau buburnya sudah matang, dan bisa dihangatkan kalau nanti Doyoung sudah bangun. Taehee mengangguk paham. Lalu saat Taehee hendak keluar untuk menemani ibunya, wanita paruh baya itu meminta Taehee untuk tetap bersama Doyoung saja.

"Temani dia aja ya? Ibu tahu, Doyoung pasti seneng kalo kamu yang temenin." Katanya sambil tersenyum. "Ibu ada di halaman belakang kalo kamu butuh sesuatu. Terimakasih, Taehee-ya." Ujarnya, lalu pergi meninggalkan Taehee bersama Doyoung.

Selagi menunggu Doyoung tidur, Taehee berkeliling kamar Doyoung untuk melihat-lihat. Meskipun Doyoung cukup sering ke kamar Taehee, tapi Taehee jarang sekali ke kamar Doyoung.

Kamar Doyoung terbilang rapi untuk ukuran laki-laki. Tidak, sebenarnya kamar ini lebih rapi dari kamar Taehee sendiri. Di dindingnya terdapat tiga bingkai foto. Foto Doyoung bersama keluarganya ketika wisuda, foto Doyoung saat masih kecil, dan foto Doyoung bersama Taehee saat mereka masih kuliah dulu. Kemudian saat Taehee melihat rak di kamar Doyoung, Taehee melihat hal yang menarik perhatiannya.

"Kenapa ini disini? Sejak kapan dia pakai ini?" Kata Taehee, mengambil pita ikat rambutnya, juga botol handbody yang biasa dia pakai.

Taehee terkekeh. "Kenapa dia pakai ini?" Lanjutnya, sambil membuka tutup botol itu dan mencium aromanya. Gak salah lagi, ini emang handbody yang biasa dia pakai.

"Nggh..." Gumam Doyoung sambil berusaha bangun.

"Udah bangun?" Kata Taehee. Ia menghampiri Doyoung dan menyentuh kening cowok itu lagi.

"Hmm... soalnya ada kamu disini."

"Jadi nyuruh aku pulang nih?" Tanya Taehee sambil mengangkat alisnya.

Doyoung menggeleng, lalu dia menarik tubuh Taehee sampai keduanya terbaring di kasur. "Justru aku mau kamu disini. Kaya gini. Nemenin aku." Ungkap Doyoung sambil memeluk Taehee.

Taehee cuma senyum, sementara tangannya menyentuh pipi Doyoung. "Baiklah. Cepet sembuh ya." Gumam Taehee. "Demam demam pergilah jangan datang lagi lagi." Taehee bernyanyi sambil menepuk-nepuk bahu Doyoung.

"Itu hujan, sayang." Kata Doyoung sambil tertawa.

"Siapa bilang itu lagu hujan? Itu mantera supaya kamu cepet sembuh." Respon Taehee, sambil tertawa.

"Kak," Panggil Taehee setelah tawanya reda.

"Apa?"

"Kenapa ada botol handbody yang sama kaya punyaku disini?"

Doyoung memamerkan cengirannya. "Hm? Itu... itu sengaja aku beli sebelum aku dinas ke Busan. Soalnya harumnya bisa ngobatin rasa kangen aku sama kamu."

"Ha?!" Respon Taehee dengan mata membola sambil menatap Doyoung gak percaya. Doyoung cuma nyengir gak bersalah. "Terus pita itu?" Lanjut Taehee.

"Kata Jaehyun jatuh, terus dia nemuin itu."

"Ah... itu."

Doyoung menaikan sebelah alisnya. "Rambut kamu beneran gak dipegang dia kan?"

Taehee buru-buru menggeleng. "Nggak lah."

"Bagus." Kata Doyoung. Detik berikutnya ia tampak meringis.

"Kenapa?" Tanya Taehee khawatir. Dia langsung menarik Doyoung mendekat, dan menepuk-nepuk lembut punggung cowok itu.

"Nggak kenapa-napa, cuma biar dipeluk aja." Cengir Doyoung, yang langsung mendapat cubitan diperutnya.

"Bikin panik tau gak?!" Omel Taehee.

"Dek,"

"Apaaa??!" Sahut Taehee kesal.

Doyoung terkekeh mendengar respon Taehee. "Pingin ndusel ya?" Gumam Doyoung sambil menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Taehee.

Taehee cuma diam. Kulitnya bisa merasakan panasnya kulit Doyoung, namun dia gak menghiraukan itu. "Manja, tapi habis ini makan ya."

"Hmm..." gumam Doyoung, yang dia pedulikan saat ini hanyalah Taehee ada di dekatnya saat ini, seperti ini.

-oOo-

Guys! How's your valentine?? Isn't it speciaaaal??! 😭 sesek napas gaksi dibombardir video valentine sama anak2 NCT? Huhu mantap betul! ㅠㅠ👌 and also... happy birthday to our valentine boy, Jung Yunoh alias Jung Jaehyun! 😻 wish you all the best of luck, cowok mahalnya czennies 💚

 happy birthday to our valentine boy, Jung Yunoh alias Jung Jaehyun! 😻 wish you all the best of luck, cowok mahalnya czennies 💚

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Terakhir, please kindly to give this story your sincerely vote and comment ☺💚 al8! See you again soon *ppyong* 💕

Good Guy or Stupid Guy? | END ✔Where stories live. Discover now