"Kak Doyoung, kak." Panggil Taehee lagi.

"Mmh?? Taehee..." Gumam Doyoung, matanya sedikit terbuka.

"Kak ini aku. Kamu gapapa? Izin aja, ya?" Ujar Taehee, tapi Doyoung menggeleng.

"Tanggung." Lirihnya.

"Tanggung tapi kalo lemes gini juga gak bisa ngapa-ngapain kan?"

Doyoung cuma diam.

Lalu Taehee melihat ke sekelilingnya yang kosong, sebelum akhirnya dia merapikan beberapa barang Doyoung, namun tangannya di tahan oleh Doyoung.

"Listen to me, I can't go right now. Just bring me water and pills from my bag, please." Lirih Doyoung.

"Jadi belum minum obat?" Tanya Taehee kesal.

Doyoung menggeleng lemah. "Takut ngantuk."

Meskipun kesal, pada akhirnya Taehee membawakan Doyoung minum, cereal snackbar dan obatnya. Taehee lantas membantu Doyoung untuk duduk dengan benar, dia gak punya banyak waktu, sebelum jam istirahat selesai, dia udah harus mastiin kalau Doyoung udah minum obatnya.

"Makan ini dulu."

"Aku udah sarapan."

"Ya itu kan sarapan, bukan makan siang. Udah, makan aja." Titah Taehee sambil menyodorkan cereal snackbarnya pada Doyoung.

Setengah hati Doyoung makan snackbar itu karena dia gak suka, tapi dia nurut aja sama Taehee. Setelah snackbarnya habis, Doyoung mengambil tablet penurun demam dan minumnya. Setelah selesai, dia cuma duduk bersandar sambil mandangin Taehee.

"Aku balik lagi ya? Nanti jangan turun sendiri, aku bakal kesini lagi, nunggu disitu." Kata Taehee sambil menunjuk koridor lantai ruangan Doyoung.

Doyoung cuma ngangguk, sebelum akhirnya memejamkan mata lagi.

Selama sisa jam kerjanya, Taehee berusaha fokus. Dia khawatir, tapi dia juga harus tetap fokus karena banyak pekerjaan yang harus dia selesaikan hari ini.

"Perlu bantuan?" Tanya Jisoo, mengejutkan lamunan Taehee.

"Eh? Nggak, terimakasih Jisoo-ya." Balas Taehee sambil tersenyum.

"Gimana Doyoung-ssi?"

Taehee menghela nafas panjang. "Ya gitu, masih sakit." Jawab Taehee. "Kalau ninggalin motor disini gapapa kan?"

"Setauku gak masalah sih, asal bilang ke satpam." Jawab Jisoo.

"Baiklah, terimakasih Soo-ya."

Akhirnya, begitu jam kerja selesai, Taehee langsung pergi ke koridor dimana dia akan menunggu Doyoung. Atau tepatnya menemui cowok itu karena Doyoung sudah berdiri lebih dulu menunggunya.

"Yuk, kita pulang pakai taksi."

"Aku masih bisa--"

Taehee mematap Doyoung galak. "Aku udah titipin motornya disini. Lagian diluar juga dingin, mending pakai taksi." Jelas Taehee, gak mau dibantah, sambil merapikan syal Doyoung supaya dia lebih hangat.

Lagi-lagi, Doyoung hanya menuruti Taehee. Dia tahu cewek itu khawatir, jadi daripada bikin Taehee tambah khawatir, lebih baik Doyoung menuruti kemauan cewek itu.

Begitu mereka tiba di rumah Doyoung, Taehee mengantar Doyoung ke kamarnya. Lalu dia keluar lagi untuk menyapa ibu Doyoung yang baru selesai dengan urusannya di halaman belakang rumahnya.

"Taehee-ya, maaf jadi merepotkanmu." Ujar ibunya Taehee.

"Gapapa, bu. Apa aku boleh membuatkan Kak Doyoung bubur?"

Good Guy or Stupid Guy? | END ✔Where stories live. Discover now