part 47 : Rumah pohon

1.9K 84 0
                                    

Happy New Year!!!
And juga saya bangga dengan Wannable yang dengan setia menyemangati Wanna One, meski mereka telah bubar Namun wannable tetap menjadi fans setia mereka. Wahh daebak!! Lima jempol untuk Wannable. Semangat!!

°°°

Lea menatap pantulan dirinya didepan cermin besar dikamarnya. Ia melihat dirinya mengenakan dress navy selutut dengan cardingan putih berpitanya dan sepatu booth coklat kulitnya. Rambutnya ia gerai sehingga menambah pancaran kecantikanya.

Ia menerawang kejadian satu minggu yang lalu saat berdebat dengan sang mantan di stad es Krim. Ia pun sedikit terkejut jika menyadari apa yang mereka lakukan.

Akibat kejadian itu. Ia sering sekali bertemu dengan pemuda tampan itu. Heh!! Apa baru saja Lea memuji Alex dengan sebutan tampan?

Lea menggelengkan kepalanya. Astagaa!!! Beginikah rasanya tersangkut masalalu. Perempuan mana yang tidak sependapat dengan Lea tentang aura yang dipancarkan oleh Alex. Perempuan manapun akan terpikat olehnya. Lea tak menyanggah itu.

Mereka sering bertemu. Entah itu tentang pekerjaan atau Alex yang dengan sengaja kerumahnya sebagai alasan mengajak Laura.

Lea menoleh ke arah meja disampingnya yang terdapat ponselnya yang bergetar. Diraihnya benda pipih itu Lalu mendengus mendapati ibu gubernur yang hobi berpidato.

Jempolnya mengeser kearah warna hijau. Dan tersambunglah panggilan itu.

"Udah siap belom? Lama banget!!."

Lea mendengus. "Heboh lo!! Emang udah sampek?"

"Nah yah!! Ini gue baru nyampe depan gerbang. Buruan."

"Karin kampret!! Kirain dari tadi. Yaudah tunggu."

"Heheehh Uye."

Segera Lea menyambar tas selempangnya dan segera turun dari kamarnya. Rumah-nya sepi sekali. Ayah, Bunda dan Adiknya sedang berkunjung kerumah Om-nya yang baru pindah keBandung.

Hari ini Lea Sedang tidak Lembur dan akhirnya pulang saat habis maghrib tadi. Karena pekerjaan kantornya tidak menumpuk. Bahkan selesai semua. Akibat otak brilianya.

Setelah mengunci rumah. Ia segera menuju gerbang dan menyapa Man Dudung yang sedang santai dipos samping gerbang.

Saat melihat Mobil Karin yang dalamnya terang dengan Lampu mobil. Nampak terang dimalam hari. Dari luar terdengar bahwa sang pemilik mobil sedang bernyanyi mengikuti alunan musik didalam mobil tersebut.

Otak jail Lea mulai muncul. Ia mengendap menuju pintu kemudi yang kacanya dibuka. Keberuntungan berada dipihaknya, dilihatnya Karin sedang tidak fokus dengan sekitar. Cengiran Lea melebar dan...

"DOOOORRRR."

"ANJING."

Lea terbahak bahak memukuli atap mobil Karin. Sementara wajah Karin berubah pias sambil menyentuh dadanya terkejut. Matanya melotot menatap Lea yang sedang berusaha menghentikan tawanya.

"Lo ngeselin banget sih." Sembur Karin.

Lea terkekeh lalu menuju pintu samping kemudi. "Gue mah gak ngeselin, tapi ngangenin."

Karin berdecih saat mendengar ucapan sahabatnya itu. Lalu ia mulai menjalankan mobilnya. "Sok iye."

Lea hanya terkekeh Lalu sibuk dengan ponselnya. Ia sedang sibuk membalasi pesan dari Key yang masih berada di brazil dan Livia yang katanya sedang berlibur dikota malang. Jika Vika? Sekarang ia sudah menikah. Amazing!!

The Past (SELESAI)Where stories live. Discover now