part 40 : Brazil

1.8K 82 0
                                    

○○○

Menjadi anak perempuan satu satunya dalam keluarga memanglah sulit. Kita harus menerima sikap posesif dari keluarga terutama seorang ayah. Menjadi anak perempuan memang harus menjaga perlakuan dengan baik, jika kita melakukan kesalahan dimata masyarakat yang menjadi bahan omongan tentu keluarga kita.

Dan yang tersulit saat perpisahan untuk mengejar cita cita. Salah satu hal tersulit yang akan kita lakukan. Berjarak dengan keluarga, Hidup mandiri dalam pengawasan jauh keluarga, memiliki batas komunikasi dengan keluarga karena mereka akan sibuk satu sama lain. Apalagi jika kita sudah sedari kecil selalu dikelilingi orang orang yang selalu memanjakan kita. Itu akan berat rasanya!!. Saat suatu hari kita akan mandiri, mempersiapkan segalanya sendiri, jika sakit harus menjaga diri sendiri!! Tanpa ada belaian lembut serta pelukan hangat dari kedua orang tua.

Menurut Lea!! Kadang dunia itu curang. Memisahkan dirinya dengan keluarganya demi mewujudkan cita citanya dan membanggakan mereka. Menebus semua kebaikan mereka selama ia hidup. Bagi Lea keluarga adalah sumber pertama. Jika dipelajaran ekonomi. Keluarga ada faktor primer yang sangat berarti di hidupnya.

Kedua tanganya selalu menggengam tangan ayah dan bundanya yang duduk disamping kanan kirinya. Matanya menatap sekitar bandara yang nampak ramai lalu lalang orang kesana kemari. Ia sungguh berat berjauhan dengan ayah bundanya. Sedari tadi ia terus menempel dengan mereka.

Sampai Laura terkekeh melihat tingkah laku putrinya tersebut. "Kenapa hmm?" Tanyanya sambil mengelus rambut coklat kehitaman lea yang dikuncir kuda.

Dengan sendu lea menatap bundanya lalu menaruh kepalanya di pundak bundanya dengan tangan yang masih menggengam laura dan adam.

Laura mengerti perasaan putrinya yang berat meninggalkan mereka jauh. Awalnya ia juga berat melepaskan putri satu satunya yang selama ini selalu ia manja dan kasih sayangi. Tapi apa boleh buat, ini juga demi kebaikan masa deoan putrinya juga.

Adam menatap putrinya dengan senyum lembut. Ia menggoyangkan tangganya yang dipegang lea. Sementara sebelahnya merangkul bahu putranya yang asik dengan tabletnya.

Lea menoleh lalu berpindah menaruh kepalanya di dada bidang ayahnya. Ia mengumam. Lalu memejamkan matanya.

"Apa perlu ayah sama bunda ikut terbang kesana?" Tanya adam.

Lea menggelengkan kepalanya. "Jangan. Lea bisa sendiri kok!! Kalo kalian kesana malah lea gak akan biarin kalian balik ke indonesia."

Adam terkekeh lalu mencium puncak kepala lea. "Good little girl." Dan selamanya lea akan menjadi putri kecilnya.

Pandangan mereka menoleh saat terdengar kegaduhan dari pintu masuk bandara. Setelah kerumunan orang berlalu lalang terbelah. Dan terlihatlah tiga pemuda yang asik dorong mendorong, lebih tepatnya dua pemuda dibelakang satu pemuda yang tersenyum ramah kearah mereka.

"Sore tante, om." Sapa pemuda tersebut menyalimi adam dan Laura.

Adam dan Laura membalasnya. Lea masih menutup matanya ia enggan membuka matanya.

Pandangan mata alex mengarah ke Lea yang sedang bergelung manja didada adam. "Lea tidur?"

Laura menggeleng seraya terkekeh. "Biasalah!! Manja penutup perpisahan."

Alex ikut terkekeh lalu menoleh menatap kedua sobatnya yang masih berdebat soal diparkiran tadi. "Lo berdua kalo masih ribut bahas cewek tadi. Kejar sana."

Keduanya menoleh lalu terkekeh malu menatap kedua orang tua lea. Lalu mereka menyalimi keduanya. "Maaf om tante, kita buat ribut." Ucap andra sopan.

The Past (SELESAI)Where stories live. Discover now