The Night After

53.8K 5.6K 1.9K
                                    

Aku langsung tertidur begitu selesai mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku langsung tertidur begitu selesai mandi. Sampai berhasil masuk ke dalam selimut, aku masih terbayang-bayang Heath di bawah pancuran. Seharusnya kan aku ikut masuk. Nggak bakalan ada yang tahu, kan?

Kenapa aku nggak seberani Savanna, ya?

Aku tidur tanpa mimpi, tanpa rasa apa-apa. Untungnya rumah drey ini jendela besarnya dilapisi vertical blind yang nggak tembus cahaya. Jadi, begitu mau tidur, tinggal pencet remot terus ketutup deh semua jendela dan terasa seperti malam lagi. Kaget? Aku juga baru tahu, kok. Pas habis mandi tadi Karin kasih tahu aku.

Jam tiga sore aku bangun karena bunyi HP. Masih ngantuk banget sebenarnya. Tapi, pas lihat email yang masuk, mataku langsung segar dong.

Drey kirim tiket Coachella buat aku, Heath, Dave, dan Fifi. Kubalas email dari Drey dengan ucapan terima kasih sebanyak-banyaknya. Tentu saja dia nggak jawab. Aku nggak heran. Dia memang nggak bakal memegang HP kalau di rumah. Yang kirim email itu juga kemungkinan besar Heath.

Heath?

Aku keluar kamar untuk cari dia. Tapi yang kulihat malah Archie yang nyungsep di mobil mainannya. Aku langsung heboh mau bantu dia, eh bocah itu malah ngomong, "excuse me, can you call my daddy, Tante Glacie?"

"Di mana daddy-mu?"

"Backyard?" katanya dengan kepala masih ada di dalam mobil.

"Kenapa bukan aku saja sih yang help you?"

"No. Tante Glacie can't handle it. This is for a man."

Pengin banget kudorong anak ini ke jalanan rasanya. Dia itu dalam kondisi kaya gitu bisa banget masih sombong, masih bisa beda-bedain gender. Gedenya bakal jadi apa sih ni bocah?

Waktu melihat Drey, aku jadi mengerti kenapa Archie menyungsepkan diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu melihat Drey, aku jadi mengerti kenapa Archie menyungsepkan diri. Drey sedang mengajarkan Claire melukis di halaman belakang. Kurasa, bibit unggul Syailendra itu cemburu melihat bapaknya serius bersama anak lain.

"Drey, terima kasih buat tiket coachella-nya," kataku yang dijawab dengan senyuman.

"Wow, coachella," kata Claire sambil terus mencoretkan warna hitam langsung dari tube cat ke permukaan kanvas besar itu. "Nanti mampir ke rumah, ya. Kita juga bakal ke California kan, Drey?"

Nasty Glacie (Terbit - Rainbow Books)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang