Sparkling Ice

48.8K 4.4K 900
                                    

"Apa sih lo ngeliatin gue terus?" tanyaku sambil menghalangi mata birunya dengan telapak tanganku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa sih lo ngeliatin gue terus?" tanyaku sambil menghalangi mata birunya dengan telapak tanganku. 

Dia tertawa. "Sepertinya belum satu bulan kita tidak bertemu. Kamu sudah berubah banyak."

"Apa? Rambut?"

Dia memegang rambutku. "Aku suka rambutmu."

"Thank's."

Dia sama sekali nggak tahu kalau efek omongannya bikin aku jadi nggak keruan. Bukan cuma jantungku yang berdetak kencang. Keringat dingin juga mulai menetes di punggung dan pelipisku. Meremas tangan saja nggak cukup untuk membuat rasa deg-degan ini berakhir. Rasanya lebih parah daripada dapat ujian lisan sama dosen killer. Kalau sudah begini, biasanya aku pengin pipis. Aduh!

Jangan ngompol, Glacie! Jangan ngompol!

"Sepertinya bukan hanya rambutmu yang berubah."

"Apa lagi?"

Dia perhatian banget!

Dia mengangkat bahu. "Entahlah. Aku tidak bisa menebak. Yang jelas, aku senang bisa melihatmu lagi, Little bee."

Aduh! Aduh! Aku harus gimana? Coba lihat senyumannya bikin leleh. Kayanya es di kutub meleleh itu gara-gara Heath, deh.

Aku benar-benar mau pipis sekarang.

"Heath, kalau ada pom bensin, kita berhenti sebentar, ya?"

"Ke mana pun yang kamu mau." Dia mengedipkan mata.

Nggak lama sejak kedipan matanya itu, kami berhenti di depan SPBU. Heath memarkir mobil di bawah pohon rimbun yang agak jauh dari toilet. kan jadinya aku harus jalan kaki lumayan jauh ke WC-nya. Cowok emang nggak peka. Nggak apa-apa, deh. Biar dia nggak dengar kalau aku kentut atau apa gitu di dalam WC. Yah, siapa yang tahu, kan? Aku deg-degan banget soalnya.

Sebelum aku turun, dia sempat bilang, "Tolong tinggalkan ponselmu, Glace."

Jangankan cuma HP, Aku ikhlas kasih semua yang dia minta. Penginnya sih aku tanya juga, 'kamu nggak minta aku jadi istrimu juga, Heath?' cuman, aku takut dia kabur lagi.

Waktu kembali dari WC, Heath masih mengutak-atik HP-ku. Dia menatapku waktu aku duduk lagi.

"Kenapa?" tanyaku bingung. Soalnya tatapan Heath tuh seperti orang yang nggak suka gitu.

"Kenapa masih menyimpan foto-foto anak itu?"

"Siapa?"

Dia mendengus. "anak laki-laki yang pacaran dengan temanmu."

Aku menelan ludah. "Leo?"

Dia nggak jawab. Dia menunduk memandangi HP, tapi nggak jelas apa yang dilihatnya.

Ya ampun, Heath cemburu sama Leo? Tapi, aku siapanya sampai dia cemburu gitu?

"Hapus aja kalau lo nggak suka."

Nasty Glacie (Terbit - Rainbow Books)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang