"Hahahah iya selow saja." Jawab adam.

Al berbinar. "Wihhh om gaul juga!!."

Adam dan Laura terkekeh. Sementara Alex dan Andra mengusap wajahnya lelah. Al kumat lagi.

"Iyalah!! Om kan masih muda."

"Om tau nggak? Lagu barunya Via valen Selow." Tanya Al antusias.

"Ohh selow!! Tau lah."

Dan mulai kedua pria tersebut membahas lagu yang tadi disebut keduanya tanpa memerdulikan sekitar

Laura menyikut lea. "Tuh temen kamu datang."

Lea mengangguk dan menatap alex yang tersenyum sendu menatapnya. Ia menghela napas. Lalu berdiri mendekat ke Alex.

Jedag jedug jedag jedug.

Ohh jantung kembalilah normal. Hanya itu yang terpikirkan oleh Lea. Perasaanya masih sama. Ia tak bisa membohongi perasaanya sendiri. Kalau ia masih merasakan apa yang dari dulu sering ia rasakan.

"Jaga diri baik baik disana. Jauhi pergaulan bebas." Ucap Alex langsung dengan senyum manisnya.

Lea mengangguk kikuk. "Iya thanks udah datang."

Alex hanya bisa mengangguk lalu berdiri kikuk. Ia mengeluarkan sesuatu dari jaketnya. "Jaga ini baik baik. Sebagai salam perpisahan dari gue." Ia menyerahkan sebuah miniatur minions sedang. Terdapat tiga minions duduk dalam sebuah kotak dan beberapa tombol.

"Ini apa?" Tanya lea mengelus benda tersebut.

"Alat musik pengantar tidur menurut gue. Lo bisa tekan tombol ini buat mutar. Lalu tombol ini untuk masukin lagu lewat ponsel kesini. Semacam bluethoot."

Lea mengangguk angguk mengerti ia meneliti benda tersebut. "Thanks. Bakal gue simpen kok!!."

"Emm kita masih bisa jadi teman kan?" Tanya Alex menunduk.

Lea refleks mendongak. Teman? Apa salahnya!! Gak semua mantan berarti musuh kan!!. Ia mengangguk. "Iyalah, biasa aja elah."

Katanya biasa aja. Tapi hatinya yang tak biasa aja. Mulut bisa berbohong tapi hati tidak.

"Gue tau, kalo pun gue ngajak lo balikan!! Lo gak bakal mau kan!! Jadi kita masih bisa temanan." Ucao Alex spontan.

Lea hanya bisa mengedipkan matanya berulang kali. Terkejut guys!!. Ia bergerak gelisah ditempatnya berdiri. "I..iya."

Hening!!

Alex berdehem lalu menoleh kebelakang Lea. Tepat ke-orang tua lea dan ke-dua temanya yang asik sibuk bercengkrama.

Sementara Lea masih menimang nimang kotak tersebut. Dan juga berusaha menormalkan jantungnya. Dasar cowok gila, bisa bisanya ia berbicara seperti itu tanpa tau apa kabar hatinya.

"Maaf kalo gue lancang." Setelah Alex mengatakan itu. Lea merasakan sentuhan benda lembab hangat menyentuh di keningnya.

Ia membeku. Sampai alex menjauh setelah menciumnya beberapa detik. Perlahan ia mendongak. Terlihatlah wajah Alex yang memerah melebihi wajahnya. Pemuda itu blushing padahal ia sendiri yang melakukanya.

Cowok gila!!! Begooo!!! Anjirr. Segala umpatan mengalun dibatinya.

"Salam perpisahan." Tepat saat itu pemberitahuan kalau penerbangan Lea akan segera dilakukan. Barulah lea tersadar.

Ia masih linglung sampai Alex menggiringnya ke ayah dan bundanya.

Efek ciuman dikening saja berpengaruh besar bagi saraf otak Lea. Ehe.

The Past (SELESAI)Where stories live. Discover now