part 35 : Pantai dan kenangan

Start from the beginning
                                    

Itupun hasil pilihanya sendiri. Anak jaman now memang!!.

Dengan telaten lea mengusap keringat dimas dikening. "Ihhh kakak. Dimas kan udah gede udah kelas 1 Sd kok masih diusap sihh." Rengek dimas. Sementara lea dan karin terkekeh.

Tak lama pesanan mereka datang memenuhi meja. Rata rata pesanan dimas yang bejibung.

"Kak kak!! Sisir mana." Sambil mengadahkan tangan ke lea yang sedang meminum es kelapanya.

Lea bedecak. "Ck. Sok gaul kamu masih kecil juga." Lalu menyerahkan sisir mini hitam yang tadi sempat diminta dimas membawanya.

Dimas mencibir. "Yeee biarin. Kakak gak tau aja kalo disekolah temen sekolahku cewek banyak yang suka aku lohh. Ada tuh yang namanya anggi, fela, sisil, yuki, putri, wanda, safira, ninis, safa, siska lalu-."

"Udah udah. Makan tuh pesanan kamu. Malah sibuk ngitung gebetan." Sahut karin.

"Gebetan itu apa?" Tanya dimas polos.

Lea segera melototi karin yang malah terbahak. "Udah lah lupain."

Dimas tak terima. "Apaan sih kak!! Eh kak karin gebetan itu apa?"

"Ehm. Gebetan itu temen kita yang otw jadi pacar." Ucap karin terkikik melihat dimas yang mengangguk anggukan kepalanya seolah mengerti.

"Apaan sih lo rin."

"Berarti semua yang suka dimas itu gebetanya dimas. Mereka kan otw jadi pacar dimas kan kak!!"

Lea mengusap wajahnya kasar. "Ya allah dimass. Kamu tuh masih kecil ngapain mikir kayak gitu gak gak!! Apaan pacar pacar. Masih kecil juga udah mau jadi playboy kamu."

Dimas menatap kakaknya polos. "Playboy itu apa kak?"

Karin terbahak. "Hayolohh lea. Apa itu playboy."

"ASTAGAA."

Jadilah mereka sesi tanya jawab yang ingin membuat kepala lea meledak.

Saat karin dan dimas asik dengan pesanan mereka. Lea pamit ke kamar mandi sebentar.

Saat keluar kamar mandi lea dikejutkan dengan anak perempuan berumur sekitar lima tahun berdiri didepanya sambil menanggis. Lea kaget sekaligus bingung. Dan paling membuatnya resah adalah ia mengenali anak perempuan tersebut. Laura. Yang tak lain adalah adik dari alex. Dan berarti alex sedang berada disini atau bisa juga keluarga alex.

Lea berjongkok didepan anak kecil tersebut. "Ara kenapa nangis? Dan ngapain disini sendiri." Ucapnya sambil melihat sekitar.

Laura terisak dan memeluk lea yang sudah lama tak bertemu denganya. "Kak eya ya?"

"Iya sayang ini kak lea." Ucap lea sambil mengelus punggung laura.

"Huaaaa kak eya. Ala enili iyinggal kak yek."(kak lea. Ara sendiri ditinggal kak alex) ucap laura cedal.

Dan berarti ia bersama alex. Kenapa waktunya tidak pas sama sekali? Kenapa ia harus bertemu dengan lelaki itu!! Tapi demi laura ia takkan meninggakan gadis kecil itu sendirian.

"Suuuttt. Tenang sayang disini ada kak lea. Tenang ya."

Setelah dirasa tenang lea buru buru menggendong laura yang lumayan berat.

"Ulun kak." (Turun kak) pinta laura.

Setelah menurunkan laura ia mengambil kursi kosong disebelahnya dan duduk lalu menaruh laura disebelahnya. Tangan kecilnya mengelus kepala laura lembut sambil bertanya. "Memang tadi laura kesini sama kak alex?

Laura mengangguk

"Lalu kak alexnya dimana sayang."

"Itu kak yek adi mbil uatu. Atanya ala diuluh ungu bental." (Kak alex ambil sesuatu. Katanya ara disuruh tunggu sebentar).

The Past (SELESAI)Where stories live. Discover now