Howling Night

Mulai dari awal
                                    

"Oh ... iya juga, sih. Aduh, Archie! Please ...."

"Tante Glace, tell Daddy. Don't go lagi. I miss him so much. Daddy don't have to work. Daddy di home saja with me. Tante Glace sakit di rumah saja. Please, don't jauh-jauh sakitnya."

"I'm sorry, Archie. I'm sorry," bisikku tanpa bisa menahan tangis lagi.

Dan semua salahku. Salahku yang egois. Ini semua karena aku. Kalau terjadi sesuatu pada Drey, aku bukan cuma bikin kakakku sedih, tapi juga keponakanku. Claire akan kehilangan sosok ayah lagi. Semua karena aku.

Karena aku. Karena kegoblokanku.

Kalau terjadi sesuatu pada mereka, semua salahku.

Salahku.

Kututup telepon tanpa bisa ngomong apa-apa lagi.

Tuhan, tolong bawa mereka pulang. Tolong bawa mereka pulang kepadaku. Kumohon ...

Sampai dua jam kemudian, nggak ada yang bersuara selain keyboard Tybalt dan suara dengung pelan mesin yang aku nggak tahu apa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampai dua jam kemudian, nggak ada yang bersuara selain keyboard Tybalt dan suara dengung pelan mesin yang aku nggak tahu apa. Mungkin salah satu alatnya Tybalt atau Steve.

"Apa ada yang bisa kulakukan?" tanya Dave yang dari tadi kelihatan gelisah. Steve hanya tersenyum tenang padanya tanpa mengatakan apa-apa. Mungkin dia sendiri bingung harus bagaimana. Dia nggak kenal Dave, kan?

"Wait!" Tybalt berdiri. Dia menekan satu tombol, lalu gambar di TV berubah jadi gambar di atap gedung.

"Siapa itu?" tanyaku tegang.

Tybalt menatapku. "Heath Grahamm." Dia memakai headphone dan berkata, "Oh, God! Man! Thank you for come back. Everyone try to kill me here."

Suara tawa Heath yang terengah terdengar setelah gambarnya terlihat di layar TV.

Aku hampir menjerit waktu melihat Heath melompati gedung-gedung tinggi. Kelihatannya kamera yang dipakai menempel di tubuh Heath karena gambar di layar hampir seperti diambil dari pandangan Heath. Berkali-kali Heath lompat untuk mencapai gedung di seberangnya, lalu berguling di lantai rooftop.

Ada suara tembakan di belakangnya. Suara tembakan itu nggak terlalu keras. Sepertinya pakai silencer seperti punya Drey.

Ada yang menghadang Heath. Empat laki-laki kekar yang mungkin seusia Drey. Aku menjerit waktu mereka menghajar Heath. Tentu saja Heath-ku nggak akan jatuh semudah itu. Dia memukuli orang-orang yang menyerangnya dengan tangan kosong. Dua orang lagi lari. Heath mengejar mereka.

Nasty Glacie (Terbit - Rainbow Books)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang