CH. 7 - Love Radio (2)

Zacznij od początku
                                    

"Taehee-ya, maaf. Seharusnya kemarin aku memikirkan perasaan kamu juga. Aku gak bermaksud ngebela Yuri-ssi, kamu pasti terluka. Maafkan aku. " Kata Doyoung memulai pembicaraan ketika keduanya telah duduk berhadapan. Taehee diatas kasurnya, sementara Doyoung di kursi belajar Taehee.

Taehee mengangguk. "Ya, kakak harusnya pikirin perasaan aku juga. Kak Doyoung paham? Aku cemburu kak, aku juga gak terima kakak digituin, tapi aku juga gak bisa marah karena aku udah kenal kakak."

"Iyaa, maaf dek. Aku akan berusaha buat gak ngulangin lagi." Gumam Doyoung. "Kemarin... aku cuma panik, karena Yuri-ssi itu ketua di divisi aku."

Taehee langsung diam, merasa gak enak karena dia gak tahu. "Aku juga minta maaf. Seharusnya aku bisa lebih pahamin perasaan kakak juga." Gumam Taehee.

Setelah itu, ada hening yang cukup panjang. Keduanya masih sibuk dengan pikiran masing-masing. Lalu Taehee angkat bicara, "Kak, setelah aku pikir..."

"Dek, aku tau kamu pasti capek sama aku, tapi aku gak mau kita pisah."

Taehee melongo, lalu ia tertawa. Tawa pertamanya setelah kemarin ia hanya bisa murung. "Siapa yang mau mutusin kakak? Pemikiran aku gak sedangkal itu."

Doyoung seketika salah tingkah, namun ia merasa lega. "Beneran? Terus apa?"

Taehee tersenyum. Ia meminta Doyoung duduk di sampingnya, yang langsung diikuti cowok itu. Lalu Taehee menggenggam kedua tangan Doyoung dan menatap kedua bola matanya yang hitam. "Aku cuma mau bilang, setelah aku pikir, kakak bukan cuma baik, tapi kakak juga sabar. Kakak juga tulus sama orang lain. Tapi kak, kakak bukan pahlawan. Aku gak mau kakak merasa diri kakak buruk setelah ngebantu orang lain. Kak Doyoung udah melakukan yang terbaik, dan aku gak pernah ketemu orang sekeren kakak sebelumnya. Aku bangga sama Kak Doyoung."

Doyoung yang mendengar ucapan itu mau gak mau merasa tersentuh. Ia merasa sangat beruntung Taehee tetap mau disampingnya.

"Taehee-ya," panggil Doyoung lembut.

"Hm?"

"Gimana rasanya jatuh dari surga?" Tanya Doyoung. Taehee melongo sejenak, lalu ia tertawa tersipu, begitu pula dengan Doyoung. "Dek, kali ini aku serius." Ucap Doyoung sambil memainkan jari-jari ramping Taehee.

"Kenapa, kak?" Tanya Taehee.

"Taehee-ya, terimakasih sudah lahir ke dunia ini." Kata Doyoung, membuat Taehee tersenyum dan langsung mendorong tubuhnya ke pelukan Doyoung, yang disambut cowok itu dengan pelukan hangat dan ciuman lembut di puncak kepalanya.

" Kata Doyoung, membuat Taehee tersenyum dan langsung mendorong tubuhnya ke pelukan Doyoung, yang disambut cowok itu dengan pelukan hangat dan ciuman lembut di puncak kepalanya

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Setelah sesi perdamaian itu selesai, keduanya memutuskan untuk bersantai. Tidak banyak percakapan lagi setelah itu, hanya saling menatap, lalu menjahili bagian tubuh satu sama lain dan tertawa. Lalu saat jam menujukan tepat jam 7 malam, keduanya langsung mencari posisi nyaman di atas tempat tidur Taehee, keduanya memilih berbaring tengkurap bersisian. Di antara mereka, tablet Taehee sudah siap dalam mode loudspeaker.

"Baiklah, kembali lagi dengan frekuensi 88 FM Love Radio." Suara Leeteuk, penyiar siaran radio favorit Taehee, mulai terdengar. "Seperti biasa, kami akan menemani kalian selama satu jam kedepan dengan lagu-lagu pilihan pendengar dan tentunya pesan cinta untuk seseorang. Langsung saja, kirim pesan kalian ke SNS official kami, dengan format: Love Letter_nama kalian_pesan kalian. Kami tunggu ya! Baikalah, sambil menunggu pesan, kami akan memutar lagu terbaru dari EXO. Selamat mendengarkan!"

Doyoung langsung mengambil ponselnya, begitu ia melihat Taehee yang sedang asik menikmati lagu. Dengan buru-buru ia mengetikan sesuatu di ponselnya, lalu segera menyimpannya setelah ia selesai.

"Ah, sampe lupa. Kak, aku mau bawa minum dulu ya." Kata Taehee.

"Eoh? Oke dek." Kata Doyoung deg-degan, ia kira ia tertangkap basah sedang mengirimkan pesan ke Love Radio.

Tidak sampai lima menit, Taehee kembali. Cewek itu tampak ngos-ngosan. Lalu ia bertanya. "Love Letternya belum dimulai kan, kak?"

"Belum kok, dek." Kata Doyoung, sambil menerima gelas berisi air yang diberikan Taehee.

"Baiklah, kita sudah memilih 5 pesan untuk kami baca di segment pertama. Dan surat pertama adalah dari Doyoungie."

Taehee sontak melirik curiga pada Doyoung, tapi cowok itu hanya mengangkat bahunya.

Meskipun Taehee tidak terlalu yakin, namun ia dan Doyoung mengikuti jargon Leeteuk sebelum membacakan surat pembaca. "What do you want to say to your lover?" Setelah kalimat itu terucap, Doyoung menelan ludahnya. Ini kali pertama ia mengirim surat seperti ini. "Semua yang ada pada Taehee itu sempurna. Jadi, kalau selain dia, aku gak mau."

Doyoung mendengar Taehee tertawa, tapi cowok itu pura-pura gak lihat dan gak denger suara ketawa Taehee, sehingga bikin cewek itu gemas dan mencubit pipinya.

"Wow, semoga Taehee mendengar ini ya, Doyoung-ssi."

"Aku mendengarnya." Jawab Taehee masih sambil terkekeh.

"Baiklah, kita lanjut ke surat kedua. Kali ini dari cewek, inisialnya JTH. Wah, dia cukup misterius." Komentar Leeteuk, sementara itu Doyoung mengernyitkan dahinya. Ia merasa tidak asing dengan inisial itu. "Kak Doyoung terlalu baik, aku jadi pingin ngelindungin." Setelah itu terdengar suara Leeteuk berdeham. "Hmm.. aku jadi berpikir bahwa ini adalah Taehee-ssi. Yaaah!! Kurasa TH ini untuk Taehee. Apa Doyoung-ssi dan Taehee-ssi saling mengenal? Aku harap keduanya mendengarkan siaran ini sekarang. Hey kalian, kenapa kalian tidak bicara langsung saja?" Komentar Leeteuk dengan gerai tawanya.

"JTH-ssi," panggil Doyoung.

"Apa sih kak, itu bukan aku." Ujar Taehee berbohong.

"Ya, Jung Taehee..." panggil Doyoung lebih serius sambil menatap Taehee.

"Iyaa iyaa, itu aku." Kata Taehee mengaku.

"I love you."

Taehee langsung terkejut, namun ia berusaha mengatur debar jantungnya yang langsung menggila. "Apaan sih, kak??!"

"Emang tadi aku ngomong apa?" Tanya Doyoung dengan datar.

"I love you."

"I love you too." Balas Doyoung sambil tertawa puas begitu melihat Taehee yang ngamuk gara-gara dijahili. Wajah cewek itu langsung semerah tomat, dan Doyoung harus rela badannya dicubiti oleh Taehee habis-habisan.

 Wajah cewek itu langsung semerah tomat, dan Doyoung harus rela badannya dicubiti oleh Taehee habis-habisan

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

-oOo-

Ciyaaaa gak putus ciyaaa. Siapa jg yg mau mutusin cowok kek Doyoung yekaaan??! 😂

Oh iya, aku terpikir buat bikin akhir ff ini jd sad ending. Aku gak akan bikin model alternative ending soalnya gak rame. Jd kalo ending ff ini sedih, gimana? 😂

Yg baik yg suka sama ceritanya, komen2 dong sini. Kenalan jg boleh, aku gak galak kok :<

Jangan lupa vote ya guys 💚 makasih readers! 😗

Good Guy or Stupid Guy? | END ✔Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz