Dian menghela napas sejenak kemudian meletakkan ponselnya diatas nakas. Dian mengkhawatirkan kondisi Aura saat ini. Sebenarnya Aura pergi kemana? Dengan siapa? Kenapa semalam Tia tidak bertanya kemana dan dengan siapa Aura akan pergi. Kalau saja Tia bertanya, mungkin semua ini tidak akan terjadi. Dasar aneh.

Dian duduk sejenak untuk melepas rasa penat. Otaknya berusaha untuk terus berfikir kemana dia harus mencari tau keberadaan Aura, Apa yang harus dia lakukan?

"Oh," seketika Dian tersentak saat tiba-tiba mendapat ide cemerlang. Semoga idenya kali ini bisa membantunya untuk menemukan keberadaan Aura. Yah, semoga saja begitu.

Dian beranjak. Dia akan menemui seseorang yang ia yakini tau dimana keberadaan Aura saat ini. Bisa jadi Aura sedang bersamanya. Apapun itu, Dian hanya ingin keadaan Aura baik-baik saja.

------------

"Aura? Aura lagi nggak sama Dito Tante. Terakhir kami ketemu aja kemaren, disekolah. Memangnya Aura kemana?" tanya Dito terkejut dengan kedatangan Dian dipagi hari seperti ini.

"Kamu yakin?" tanya Dian sekali lagi. Dito mengangguk cepat.

"Yakin Tante," jawab Dito tegas.

"Berarti Au---"

"Aura kenapa Tante?" potong Dito cepat.

"Aura hilang Dit," jawab Dian lemas. Dian pikir Dito tau dimana keberadaan Aura. Tapi nyatanya? Dito juga tidak tau apa-apa.

"Aura hilang? Sejak kapan?" tanya Dito panik.

"Sejak semalam. Aura pamit ke Tia kalau dia mau keluar bentar, tapi dia nggak bilang mau pergi kemana sama siapa. Makanya sekarang Tante jadi khawatir," jelas Dian panjang lebar. Dito mengangguk paham.

"Tante udah tanya ke Riri?" tanya Dito.

Dian mengangguk singkat, "Udah," jawabnya.

"Aura nggak sama Riri, makanya Tante kesini. Tante pikir kamu tau Aura dimana, ternyata kamu juga nggak tau. Emang Aura nggak kasih tau kamu dia mau pergi kemana?" tanya Dian barangkali putrinya itu memberitahu.

"Nggak tau Tante, kemarin sepulang sekolah handphone Dito hilang. Jadi Dito nggak tau kabar Aura sama sekali," jawaban Dito membuat Dian semakin khawatir. Kemana putrinya itu pergi? Dengan siapa?

"Terus sekarang gimana? Tante udah cari tau kesana kemari tapi belum dapat kabar juga. Riri juga belum kasih kabar. Tante takut terjadi apa-apa sama Aura," jujur Dian.

"Tante nggak perlu khawatir, sekarang Tante pulang aja. Dito akan cari Aura sampai ketemu. Dito janji," tegas Dito meyakinkan Dian.

"Makasih banyak bantuannya sayang. Tante juga akan telpon Papa nya Aura untuk kasih tau kabar ini. Semoga Aura bisa cepat ditemukan, amin," ucap Dian panjang lebar

"Amin yaallah. Amin," tambah Dito.

"Yaudah, sekarang Dito antar Tante pulang ya, Tante istirahat. Tante jangan berfikir macam-macam, Aura pasti ketemu," kata Dito meyakinkan Dian.

"Amin, aminn. Kamu nggak perlu antar Tante pulang. Tante bisa pulang sendiri kok. Kamu berangkat sekolah aja, ini udah siang," jawab Dian.

"Tante yakin?" tanya Dito. Dian mengangguk mantap.

"Yaudah kalau gitu Tante pulang dulu ya, Assalamuallaikum," kata Dian pamit.

"Wallaikumsalam," jawab Dito singkat.

Setelah kepergian Dian, Dito segera melangkahkan kaki menuju garasi. Ini sudah siang. Dia harus pergi ke sekolah. Saat disekolah nanti dia akan mencari tau tentang keberadaan Aura pada teman-temannya. Sepulang sekolah nanti, dia juga akan mencari Aura. Dia harus menemukan Aura, harus!

REALLY?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang