Chapter 16 (A)

2.6K 149 27
                                    


Hai!

Masih ada yang nunggu kelanjutan cerita AURA DITO?

Ini panjangg banget, maaf kalo ngebosenin. Lavyu💏

Happy Reading ❤

-----------------




Roy baru saja merebahkan tubuhnya diatas ranjang. Tubuhnya terasa sangat penat setelah seharian penuh mengerjakan Soal-soal disekolah tadi. Wajar saja, Roy sekarang kelas 3 SMP, dan untuk siswa kelas 3 sepertinya, tidak ada kegiatan lain bagi mereka selain bergelut dengan soal.

Otaknya terkuras setelah seharian memikirkan soal-soal ujian. Mungkin tidur adalah langkah yang tepat. Dengan tidur, pikirannya akan kembali fresh dan itu akan membantunya saat belajar nanti malam.

Roy menarik bantal, berniat meletakkan kepalanya disana, tapi belum sempat kepala itu mendarat, ponsel disakunya bergetar.

Tanpa berfikir panjang, ia segera meraih ponsel itu, kemudian menatapnya terkejut. Matanya terbelalak melihat nama seseorang yang kini terpampang jelas dilayar ponselnya. Bin sayang❤. Melihat nama itu, seketika ia teringat akan sesuatu.

Inget, jangan sampai lupa! Jemput aku jam 3, nggak boleh lewat, nggak boleh kurang! Kalimat itu kembali terngiang dipikiran Roy.

Roy kembali menatap layar ponselnya. Ia berfikir sejenak apakah telpon itu perlu dijawab atau tidak. Karena ia tau apa yang akan didapatnya jika telpon itu diangkatnya. Gadis itu pasti akan memarahinya habis-habisan, karena sekarang sudah pukul 15:30 dan itu artinya, Roy sudah telat 30 menit untuk menjemputnya.

Tapi, jika telpon itu tidak diangkat, gadis itu akan semakin marah padanya.

Roy menatap layar ponselnya ragu, sebelum akhirnya memutuskan untuk menjawabnya.

Dan benar saja sesuai dugaannya, belum sempat ia mengucapkan salam atau setidaknya HALO, gadis itu sudah berbicara panjang lebar.

"Kamu tu kemana aja sih?! Dari tadi aku nelpon kamu tapi nggak diangkat-angkat?! Kamu tau nggak ini jam berapa? Aku tu udah capek berdiri terus, nungguin kamu dateng tapi nggak juga dateng. Cepet jemput! Sekarang!" Gadis itu berteriak.

Rasanya telinga Roy ingin pecah mendengar teriakan itu. Untung saja Roy segera menjauhkan telpon itu ketika gadis itu berteriak, jadi ia tidak perlu menahan rasa sakit akibat teriakan itu.

"Iya,iya maaf. Soalnya aku lupa." Jawab Roy lirih.

"Lupa,lupa! Aku nggak mau tau, pokoknya jemput sekarang! 15 menit lagi harus sampai disini. TITIK!"

Entah sudah berapa kali Aura berteriak pada Roy. Ia bahkan tidak memikirkan Roy sama sekali.Jarak sekolah dari rumahnya itu kurang lebih 4 Km. Dan ia harus sampai disana 15 menit lagi. Yang benar saja? Dasar wanita. Keras kepala. Dalam waktu 20 menit saja Roy belum tentu bisa sampai disana, apalagi 15 menit ?

Yaampun gadis ini benar-benar merepotkannya. Tapi mau bagaimana pun, ia adalah pacar Roy, dan Roy sangat menyayanginya. Apapun akan dilakukan Roy demi Aura.

4 Km dalam 15 menit? Itu bukan masalah.

"Iya,iya bawel. Udah dulu ya, gue mau siap-siap jemput lo. Tunggu aja disana, jangan kemana-mana. Gue sampai sana 15 menit lagi. Satu lagi, jangan ngambek lagi. Gue nggak suka." Kata Roy kemudian beranjak dari tempat tidur menuju garasi untuk mengambil motor.

"Jangan terlalu lama, kalo 10 menit lagi nggak sampai sini, aku nggak mau lagi dianter jemput kamu."

Gadis itu terus mengancam Roy.

REALLY?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang