Chapter 18

2.6K 149 17
                                    

------

Hari kedua Dito masuk sekolah, semua terlihat biasa saja. Seperti kemarin. Tak ada yang menarik atau bahkan mengesankan baginya. Dito tidak perlu menyesuaikan diri dengan siswa yang ada disini, karena memang Dito sudah mengenal sebagian siswa disini -- terlebih teman sekelas Aura. Jadi, Dito tidak perlu canggung.

"Dito?" Seseorang merangkul Dito dari arah belakang. Mendengar namanya dipanggil, Dito menoleh dan mendapati seorang cowok yang juga mengenakan seragam yang sama sepertinya. Itu adalah Jul. Dito mengenalnya, ia adalah teman SMP nya dulu. Namanya memang singkat. Hanya tiga kata, J-U-L. Mudah untuk diingat bukan?

"Masih inget gue?" Tanya Jul.

"Yakali gue lupa." Dito terkekeh.

"Lo sekolah disini? Seinget gue lo sekolah di SMA BL." Tanya Jul heran kemudian duduk disamping Dito.

"Iya. Gue baru pindah kemaren." Jawab Dito singkat.

"Oo gitu. Lo apa kabar?" Tanya Jul lagi.

"Baik. Lo sendiri?"

"Seperti yang lo liat." Jawab Jul asal.

Hening sesaat. Sampai akhirnya pertanyaan Dito berhasil memecah keheningan itu.

"Masih hobi main game?"

"Kalo hobi gue yang satu itu jangan ditanya lagi. Sampai kapan pun itu nggak akan berubah." Jul terkekeh begitu juga dengan Dito.

"Eh, BTW hubungan lo sama Hani gimana? Aman-aman aja kan?" Tanya Jul penasaran. Jujur, sebenarnya Dito tidak suka jika harus membahas ini. Karena bagaimana pun, ini akan membuatnya kembali teringat pada masa lalunya. Ya, masa lalu-nya bersama Hani yang ingin sekali dilupakannya, tapi nyatanya gagal. Bukan karna Dito tidak bisa melupakan Hani, tapi karna hal yang dilakukan Hani padanya membuatnya sulit melupakan ataupun memaafkan. Sampai sekarang Dito belum pernah menceritakan ini pada Aura.

Bukan karna ada suatu rahasia yang ia tutupi dari Aura. Tapi Dito belum siap untuk mengenang itu kembali. Dengan menceritakan itu pada Aura, itu tandanya ia akan mengingat Hani lagi. Dan Dito tidak mau itu terjadi. Dalam hati Dito berjanji, ia akan menceritakan semua ini pada Aura nanti sore, saat ia mengajaknya bersepeda.

Karna bagaimana pun Aura adalah pacarnya dan dia harus tau semuanya. Termasuk masa lalunya bersama Hani. Aura saja sudah menceritakan masa lalu-nya bersama Roy, jadi Aura juga harus tau masa lalu-nya bersama Hani.

"Gue udah lama putus dari dia. Lo nggak tau?" Jawab Dito malas.

"Seriuusss?!" Tanya Jul kurang yakin. Dito mengangguk mantap.

"Terus lo jomblo?"

"Kalo gue jomblo kenapa? Lo mau jadi pacar gue?" Balas Dito.

"Ya kali gue mau sama lo. Mending gue jomblo seumur hidup daripada pacaran sama lo." Ketus Jul. Yang langsung dibalas Dito dengan cepat.

"Siapa juga yang mau sama lo." Ucap Dito sinis. "Lagian gue juga udah punya pacar." Lanjut nya.

"Siapa?" Tanya Jul antusias.

Bukannya menjawab, Dito justru menatap Aura sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Ini?" Tanya Jul ragu, sambil menunjuk kearah Aura. Dito mengangguk mantap.

"Wihhh mau juga dia sama lo yang modelnya kayak gini." Ejek Jul.

"Sory ya, gue nggak jelek-jelek amat. Yah, setidaknya nggak kayak lo." Balas Dito tak terima.

Mendengar itu, Aura, Riri, Safa, Nando, dan Romi terbahak. Sedangkan Jul hanya cengengesan -- karena tak tau harus mengatakan apa--.

"Lo masih sama yang lama?" Tanya Dito.

REALLY?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang