57

240K 8.1K 324
                                    

Putri memejamkan kedua matanya saat dirasanya hembusan nafas Putra sudah mulai dirasanya.

"Oh tidak, apa yang mau dia lakukan padaku saat ini?!" batin Putri

Putra langsung menjauhkan wajahnya dari wajah Putri. "Kau pikir aku mau mencium mu?" tanyanya

Putri langsung membuka kedua matanya dan melongo. "Kau mengerjaiku?!"

Putra terkekeh pelan. "Jadi kau berharap ku cium ya?"

"Tidak." jawab Putri

"Lalu kenapa kau memejamkan matamu tadi?"

Putri terdiam, dirinya skakmat dengan pertanyaan dari Putra barusan.

Putra menghela nafasnya. "Sudahlah, lanjutkan saja sarapanmu."

Putri langsung menggeser bangkunya kembali jadi menghadap kemeja dan kembali memakan bekalnya.

Jantungnya masih berdebar dengan cepat. Sial, Putra sudah mengerjainya.

Ponsel milik Putra kembali berdering, Putra merogoh saku celananya dan mengambil ponselnya. Dilihatnya masih nama 'Kate' tertera dilayar. Putra menoleh sebentar kearah Putri yang masih asik menyantap sarapannya.

Putra lalu menekan tombol berwarna hijau, Lalu kakinya melangkah keluar untuk menjawab panggilan telfon tersebut.

Putri sebenarnya sedang berpura-pura asik dengan sarapannya, padahal sedaritadi ia memperhatikan gerak-gerik Putra yang sepertinya ingin diam-diam menjawab panggilan telfon tersebut.

Saat Putra sudah keluar dari ruangan. Putri langsung bangkit dari posisinya dan berusaha untuk menguping dibalik pintu, karena Putra menjawab telfon diluar tepat didepan pintu.

"Ada apa Kate?" tanya Putra. Putri bisa mendengar suara Putra dari balik pintu.

"Aku sibuk dan sedang berada dikantor,"

"Ya, aku sedang bersamanya."

"Pukul berapa?" tanya Putra lagi

"Uhmm baiklah, aku akan segera kesana." ujar Putra

Putri mengerutkan dahinya bingung. Kesana kemana? Putra hendak kemana? Apakah Putra ingin menemui Kate lagi?

Saat dirasanya Putra sudah tidak bergeming lagi, buru-buru Putri kembali keposisinya. Kini dirinya sudah duduk ditempat semula dan kembali berpura-pura sedang menikmati sarapan.

Pintu terbuka, Putri sudah bisa menebak bahwa itu Putra tanpa harus dirinya lirik.

"Aku akan pergi sebentar, kau disini saja." ujar Putra

Putri lalu menoleh kearah Putra. "Kau mau kemana?" tanya Putri

"Keluar," jawab Putra

"Keluar kemana?"

"Itu tidak terlalu penting untuk kujawab. Sudah kau diam saja disini sampai aku kembali."

Jleb! Apa katanya barusan? Tidak penting? Sebegitu tidak pentingkah dirinya bagi Putra? Jadi apa saat ini Kate lebih penting darinya?

"Sarapanlah dulu, kau belum sarapan." ujar Putri

"Itu bisa nanti." balas Putra lalu setelah itu keluar begitu saja menutup pintu.

Tidak ada kata pamit apapun keluar dari mulut Putra. Itu membuat Putri langsung menitikkan airmatanya sedih, Putra tidak akan pernah berubah, hatinya masih terkunci pada seseorang yaitu Kate.

Putra, Putri, & Perjodohan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang