54

238K 8.6K 318
                                    

Putri hendak kembali melanjutkan langkahnya masuk kedalam kamar namun tiba-tiba terdengar suara ayahnya berbicara dari arah belakang.

"Kenapa kau disini?!" pekik Tyo sedikit terkejut

Putri langsung berbalik. "Kau tidak rindu padaku?" tanyanya

"Tentu saja, Ayah rindu padamu." balas Tyo dan langsung memeluk tubuh Putri begitu saja.

Putri lalu balas memeluknya dengan erat sebagai balasan rasa rindunya.

Tyo lalu melepas pelukannya dan raut wajahnya kembali serius. "Kenapa kau bisa disini? Apa suamimu itu sudah mengizinkan untuk kembali kesini?"

Putri terdiam sejenak.

"Ada masalah?" tanya Tyo lagi

"Hmm tidak, aku kesini karena aku rindu pada orangtuaku dan juga adikku." jawab Putri

"Bagaimana kehidupanmu disana? Kau merasa bahagia tinggal dirumah mewah?"

Raut wajah Putri berubah seketika saat ayahnya menanyakan bagaimana kehidupannya disana. Dirinya tidak mungkin menjawab bahwa ia merasa terkurung dan kesepian disana, karena itu akan membuat orangtuanya khawatir.

"Ya, aku sangat senang sekali." bohong Putri

Tyo tersenyum melihat anak pertamanya sebahagia itu. "Sudah sana masuk ke kamar mu, istirahat." perintahnya

Putri mengangguk pelan dan kembali berbalik lalu melangkah masuk kedalam kamar. Ia menutup pintu kamar begitusaja lalu segera menghempaskan tubuhnya diatas ranjangnya yang sudah lama tidak dirinya tiduri.

Putri berbaring diatas ranjangnya, lalu tangannya menarik selimut untuk menutupi tubuhnya hingga batas leher dengan pandangannya yang menatap keatas langit kamarnya. Dirinya seakan sedang menerawang semua kejadian yang membuat hatinya tercabik-cabik saat tadi siang. Itu adegan yang membuat Putri ingin menjerit sekencang-kencangnya saat itu juga, tetapi ia tahan. Adegan itu yang membuat Putri menyadari bahwa ternyata dirinya sudah terbuai dengan pesona Putra.

---------

Putra melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju suatu tempat yang dirinya sudah bisa tebak dimana keberadaan Putri saat ini.

Ponselnya sedaritadi terus berdering pertanda panggilan masuk. Sudah beberapa kali panggilan masuk Putra abaikan sedaritadi karena dirinya fokus menyetir tetapi kini Putra merasa kesal karena panggilan itu tak kunjung berhenti.

Putra pun menepikan mobilnya sebentar lalu menjawab panggilan telfon masuk di ponselnya yang sedaritadi terus berdering.

Tertera nama 'Ayah' dilayar ponselnnya saat ini, Langsung saja Putra menjawabnya.

"Dimana kau?!"

Saat mendengar nada suara ayahnya yang tampak kesal itu Putra langsung menghela nafasnya.

"Dijalan," jawabnya datar

"Cepat pulang! Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan padamu!"

"Hmm, nanti saja."

"Kau masih betah berlama-lama dengan mantanmu itu? Iya?!!"

Deg! Putra seketika terdiam. Darimana ayahnya tahu kalau hari ini dirinya bertemu dengan Kate? Apa Putri yang memberitahunya? Ah itu tidak mungkin, karena ini sudah menjadi kesepakatan.

"CEPAT KEMBALI KE RUMAH!!" bentak Sean lewat telfon.

Putra kembali menghela nafasnya pasrah, kemudian ia mematikan sambungan telfon begitu saja secara sepihak.

Putra, Putri, & Perjodohan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang