26

215K 8.1K 23
                                    

Putra menelan salivanya dengan kaku, dirinya sungguh tidak ingin berbohong seperti ini tetapi mau bagaimana lagi ayahnya lah yang menyuruhnya berbicara seperti itu. Sudah bisa dipastikan jika dirinya tidak menurut itu akan menambah masalah besar lagi.

Jack yang berdiri tepat disamping Putra itu hanya melirik kebingungan saat Putra menjawabnya Kate ialah hanya teman lama. Tentu saja Jack tahu bahwa Kate ialah kekasih majikannya itu, karena dirinya lah yang sering mengantarkan Putra ke cafe biasanya mereka bertemu.

"Apa benar gadis itu hanya teman lama mu?" tanya wartawan lagi

"Iya sepertinya kalian sangat cocok saat itu,"

Putra menghela nafasnya lagi saat wartawan kembali memberi tanggapan.

"Kami memang akrab seperti layaknya sepasang kekasih," jawab Putra santai

"Siapa nama gadis itu?" tanya wartawan lagi

"Kalian tidak perlu mengetahuinya, dia orangnya sedikit tertutup dan tidak suka dipublikasikan." bohong Putra lagi

"Lalu bagaimana dengan gadis yang akan dijodohkan dengan anda?"

"Siapa gadis beruntung itu?"

"Bisa kau bocorkan sedikit bagaimana rupa gadis yang akan dijodohkan dengan anda?"

~~

Putri yang mendengar pertanyaan-pertanyaan dari para wartawan barusan seketika dadanya menjadi berdegub kencang, dirinya takut bahwa apa yang dikatakan ayahnya Putra tadi pagi benar terjadi.

Dirinya tidak mau itu. Toh, dirinya kan sudah menolak perjodohan itu dan tidak mau menerimanya. Jadi sekarang dirinya sudah tidak terlibat dalam perjodohan itu.

Putri berharap bahwa Putra tidak menjawabnya, dirinya tidak mau jika para murid disini langsung menatap kearahnya dengan tatapan membunuh. Ah, itu seperti mimpi buruk rasanya. Putri tidak menginginkan itu terjadi.

Wajahnya berubah menjadi pucat pasi saat menunggu Putra menjawab pertanyaan yang dilontarkan para wartawan barusan, Putri hanya bisa mengigit jari kuku tangannya dengan gelisah.

Sena, Laila, serta Iren yang merasa perubahan sikap sahabatnya itu langsung menoleh secara bersamaan.

"Kenapa lo tiba-tiba pucet?!" tanya Iren

Putri menoleh. "E-emangnya pucet ya?" tanyanya balik dengan gerogi

Sena, Laila dan Iren mengangguk bersama mengiyakan.

"Sakit?" tanya Laila

Putri menggeleng. "Eng-ngga kok. Udah yu pulang aja." balasnya mengalihkan pembicaraan

"Nanti, gue masih penasaran siapa cewek beruntung yang bakal dijodohin sama si Putra itu." kata Sena

"Iya tuh gue juga masih penasaran," kata Iren

"Aduhhh kalian bisa nonton itu di tv masing-masing besok pagi. Udah yu pulangg." kata Putri dan kekeh meminta pulang.

"Aneh deh, padahal tadi gakenapa-kenapa juga!" celetuk Sena

"Nanti pulangnya setelah ini bubar," kata Iren

Putri hanya bisa menghela nafasnya pasrah dan menuruti keinginan teman-temannya itu.

~~~

Jack merasa Putra hanya diam tidak menjawab pertanyaan yang dilontarkan para wartawan barusan, langsung saja dirinya membuka suara.

"Itu masih menjadi rahasia keluarga Marvel, Nanti tidak akan lama lagi pasti kalian akan mengetahuinya." ujar Jack membantu menjawabnya

Putra menghela nafasnya saat Jack membantunya menjawab pertanyaan yang menurutnya itu sangat sulit dijawab.

Putra, Putri, & Perjodohan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang