part 14 : Si masalalu

Mulai dari awal
                                    

Lea hanya diam acuh sambil memutar pandanganya. Terkejut saat tanganya digengam rendi.

"Kantin bareng yuk."

"Ga bisa dia sama gue." Bukan lea yang menjawab tapi alex yang tiba tiba sudah ada disamping lea dan menghempaskan tangan rendi yang tadinya mengengam tangan lea. Jangan lupa al dan andra yang selalu setia mengikutinya.

"Ngapain lo sekolah disini. Ga kurang sekolah lain apa?." Sambung alex dingin sambil merangkul pundak lea posesif.

"Terserah gue dong. Gue juga pengen ngelanjut masa lalu sama lea." Jawabnya sambil tersenyum manis kearah lea.

"Maksut lo apa ha? Jangan harap lea mau balik sama lo. Lo itu cuma masa lalu yang ga patut dikenang. Kalo gue masa depanya yang penuh kasih sayang." Ucap alex sinis.

"Halah alay lo. Liat aja kedepanya siapa yang pantes buat lea gue apa lo." Kata rendi sama sinisnya dengan alex.

"Shut up. Tutup mulut lo. Jangan harap gue mau balik lagi sama lo." Kesal lea yang sedari tadi diam mendengarkan.

"Tapi le-."

"Hahahah lo dengar sendirikan. Soo kalo mimpi jangan ketinggian brooo kalo jatuh kan sakit." Setelah itu dia menuntun lea ke kantin diikuti karin al dan andra dibelakang.

Dan meninggalkan rendi yang diliputi marah.

Liat aja lea, lo bakal jatuh ke pelukan gue. Lagi. Lo hanya milik gue. Hanya gue. Batinya.

💎💎💎💎

Bel pulang berbunyi saat ini lea sedang menunggu alex diparkiran yang kayanya alex tadi dia ada pelajaran yang belum selesai.

Lea bosan. Dia memutuskan membuka hp nya dan menekan ikon instagram menstalker oppa oppanya.

Saat asik asiknya menstalker lea dikejutkan dengan sebuah tangan kekar yang menutup matanya dari belakang.

"Siapa lo. Lepas ngak." Sambil berusaha melepaskan tangan kekar tersebut.

"Alex ngak sihhh.. tapi perasaan tangan alex ga kaya gini deh." Gumam lea sambil meraba raba tangan tersebut.

"Ngak lucu tauk. Siapa sih, gue tonjok lo."

"Isshh siapa sih." Lea makin kesal. Sementara sang pemilik tangan besar terkikik pelan. Tanpa di duga..

Bugh

Sang pemilik tangan langsung tersungkur akibat kaki lea yang menendang kuat kebelakang tepat dipahanya.

Lantas lea berbalik sambil memasang kuda kuda. Saat tau siapa pelakunya lea langsung bersikap biasa.

"Aduuuh. Tenaga lo sekarang makin kuat ya?." Tanya rendi sang pelaku dan berusaha berdiri.

Lea hanya diam tak menanggapi dan memandangnya datar tanpa niat menolongnya. Salah siapa sendiri?.

"Belum pulang?." Tanya rendi sesudah berdiri didepan lea.

"Lo ga liat?." Dengan cuek lea menjawab.

"Bareng gue yukk. Rumah lo dimana?. Yang dulu apa pindah?." Tanya rendi. "Waktu dulu gue pernah kerumah lo tapi ga ada orang." Sambungnya.

"Gue bareng PACAR." Jawab lea datar sambil menekan kata pacar.

"Ohhh. Udah bareng gue aja, pasti pacar lo lama nanti." Sambil berusaha meraih tangan lea.

"Apaan sih lo. Ga usah sok kenal deh." Berusaha melepaskan genggaman rendi.

"Bukanya kita pernah kenal. Lebih malah." Rendi tersenyum miring.

The Past (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang