--- Riddle Fin ---

1.9K 241 65
                                    

"She's smiled softly but this is time it was different.. Her face smiled but her eyes didn't "
-
-
-
-

Membeku, suhu hangat di sekitarnya seakan tak terasa lagi, semuanya mendadak dingin seperti di guyur ribuan air es di luka baru, membuat kebingungan semakin menjadi-jadi setelah suara dalam itu benar-benar terdengar, tak ada jawaban, hanya bungkam yang dapat ia lakukan.

Terkejut?

Tentu saja, bukankah ini terlalu cepat? Tidak, ini tidak benar, seharusnya tidak seperti ini, ini tidak akan pernah berakhir baik dan benar-benar buruk, ntah serius atau tidak yang jelas ini benar-benar membingungkan.

"Aku benci kehilangan... Kau tau itu. " lagi dan lagi itu terdengar di telinganya membuatnya semakin di ikat, sesak, tentu saja ini sangat menyesakkan dada.

"Jangan pernah tinggalkan aku, karena... aku benar-benar membutuhkan mu. "

Hanya itu?

Hanya itu Hwang Hyunjin? Hanya karena kau membutuhkan seorang Park Jiyeon disisi mu? Bukan karena sebuah perasaan? Kau sungguh membingungkan. Membuat sebuah lingkaran dimana wanita itu terjerat di tengah-tengah dengan perasaan bersalah dan perasaan aneh yang terus hadir di hatinya.

"Alasan mu untuk membuat ku tinggal sangat membingungkan Hyunjin. " ujar Jiyeon lirih, membuat Hyunjin sedikit mengendurkan genggaman nya, ntah lah tiba-tiba ia merasa emosional jika berbicara soal tinggal atau pergi.

"Kau hanya membutuhkan ku bukan? Dan itu tidak berarti aku harus terus di samping mu untuk waktu yang lama, enigma yang terus kau berikan membuat binggung aku benar-benar tidak bisa mengumpulkan makna dari semua kata-kata mu, kau.... Kau membingungkan" ujar Jiyeon sembari membuang pandangan nya, ntahlah tiba-tiba ia merasa sakit.

Hening... Tidak ada yang membuka suara sama sekali, Hyunjin akui memang dirinya sedikit membingungkan, kenapa ia meminta Jiyeon tinggal? Tentu karena Hyunjin mulai merasakan hal hang berbeda dan ia benar-benar takut Jiyeon pergi, tapi sangat sulit mengatakan hal itu secara terang-terangan.

Hyunjin mulai menatap hamparan perkotaan di depannya, Jiyeon benar, ia harus mencari sesuatu dalam dirinya, ia harus mengungkapkan segala alasannya, alasan agar wanita itu tak pernah pergi dari sisinya, sisi terdalam nya ingin terbuka namun sulit, sangat sulit karena sebuah penahan masih ada di depan nya.

"Kenapa kau masih bertahan disamping ku hingga saat ini? Kau menyanggupinya.. Kau ingin membantuku, kenapa?"

Hyunjin membalikkan keadaan yang lagi-lagi membuat Jiyeon harus berpikir keras, pertanyaan itu yang sebenarnya ia takutkan, pertanyaan yang memperjelas perasaan nya pada pria itu, perasaan yang bagi Jiyeon merupakan perasaan yang salah, bahkan sangat salah.

"Karena aku sudah terlalu masuk kedalam hidupmu. " Bagus Park Jiyeon... Lagi dan lagi kau membohongi dirimu sendiri dan juga perasaan mu yang sebenarnya.

Hyunjin tersenyum penuh arti, ntah apa arti senyuman itu, dia mulai beranjak dari tempat duduknya dan mulai berjalan menjauh dari Jiyeon yang sibuk menatap punggungnya dengan tatapan bersalah, tapi... Jika memang ia mengakui perasaannya, akankah Hyunjin merasa hal yang sama? Mustahil.

"Baiklah... Kalau begitu kau boleh keluar dari hidupku. " ujar Hyunjin membuat tangan Jiyeon mengepal tangannya kuat, matanya mulai berkaca-kaca ia benci ini, sungguh.

Benci?

Tentu saja

Tapi ia tak berhak membenci hal itu

Hanya bertanya

Apa maksud perkataan pria itu yang meminta nya tinggal? Hanya sebuah alasan bodoh? Hadapi saja Park Jiyeon cepat dan lambat ini akan benar-benar terjadi, kau hanya orang asing yang tiba-tiba masuk ke kehidupan pria itu.

[After Rain] • Hwang Hyunjin [Stray Kids] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang