--- Delusion ---

1.7K 259 16
                                    

"It sucks when you know that you need to let go, but you can't because you're still waiting for the impossible happen."
-
-
-
-

Jam sudah menunjukkan pukul 15.00 KST sudah lumayan sore sehingga Jiyeon bergegas keluar dari area kampusnya yang masih terbilang ramai dan juga langit terlihat sedang tak bersahabat, Jiyeon sudah mengumpati Jihoon sejak tadi karena kakaknya itu bahkan tak terlihat sejak pagi, Jiyeon curiga si pendek itu sudah membohongi nya kali ini.

"Jihoon sialan! Bagaimana caranya aku kesana, bodoh." gumam Jiyeon kesal sambil mengacak rambutnya frustasi, ia ingin ke sebuah tempat dan seharusnya si pendek itu yang mengantarkan nya, namun pria Park itu bahkan tak mengangkat panggilannya.

"Apa aku harus menggunakan taksi? Tapikan itu jauh." ujar Jiyeon sambil mengigit kuku jarinya berulang kali, ia tak mungkin meminta Felix mengantarnya karena Jiyeon tau Felix harus menjemput ibunya, lagipula Jiyeon tak ingin merepotkan Felix.


Pluk


"Aw! Yak siapa itu! " sebuah botol mengenai kepalanya membuat Jiyeon lagi dan lagi mengumpat kesal, namun sang pelaku hanya duduk bersandar dimotor nya dan menunjukkan wajah datarnya seakan ia tak bersalah.

"Hwang Hyunjin? Kau yang melemparkan botol itu pada ku?" tanya Jiyeon sambil memegangi kepalanya yang masih agak sakit karena jika kalian ingin tau, botol itu masih terisi air walau sedikit.

"Jika iya memang kenapa? " tanya Hyunjin dingin, Jiyeon hanya menggerutu kesal, dan Jiyeon tak mengerti jalan pikir Hyunjin, apakah pria ini tsundere? Sangat mudah berubah, namun mana mungkin.

"Kenapa belum pulang?" tanya Jiyeon, ntah kenapa ia ingin banyak bicara pada pria Hwang itu, Hyunjin hanya mengendikkan bahunya acuh.

"Ntah, aku malas pulang. " ujar Hyunjin sambil menarik nafasnya pelan, sebenarnya Hyunjin sedang bertengkar dengan Minhyun karena ia pergi tanpa izin kemarin maka dari itu Hyunjin malas untuk pulang.

"Kau sendiri? Kenapa masih disini? Menggerutu seperti orang gila. " tanya Hyunjin, Jiyeon memajukan bibir bawahnya pertanda ia kesal, namun ia tak ingin memberi tahu Hyunjin tentang hal ini.

"Ah aku tau! Kau di tinggal Jihoon? " tebak pria Hwang itu sambil terkekeh menyebalkan, dan tebakannya benar-benar tepat sasaran, Jiyeon hanya mendengus kesal.

"Aku semakin emosi bicara padamu, sudah aku ingin mencari taksi saja. " ujar Jiyeon sambil berlalu meninggalkan Hyunjin dibelakang nya, Hyunjin hanya terkekeh pelan melihat tingkah gadis itu yang menurut nya lucu, tunggu..... Lucu? Ah tidak, mungkin Hyunjin sudah gila.

Jiyeon menghentikan sebuah taksi dan langsung meminta sang supir menuju alamat yang ia sebutkan, memang perjalanan cukup jauh, dan tidak ada jalur subway yang menuju daerah itu, jikapun ada Jiyeon masih harus berjalan berkilo-kilo meter jadi taksi memang pilihan yang terbaik, walau ia harus mengeluarkan uang banyak.

Jiyeon hanya menyenderkan kepalanya ke jendela melihat suasana di jam yang terbilang masih siang jika di korea, dan sesekali menghembuskan nafasnya pelan.
Sebenarnya Jiyeon ingin mengunjungi salah satu keluarga korban yang tewas di kecelakaan itu, walau ibunya sudah memberikan tunjangan yang cukup namun bagi Jiyeon ia tak bisa tenang jika belum meminta maaf secara langsung.

Ntah reaksi apa yang akan ia dapatkan nanti, cacian? Makian? Memikirkan nya saja membuat hati Jiyeon nyeri, namun pilihan ini yang harus ia pilih, semua ini karena kecerobohan dirinya, hanya karena kecemburuan ia membunuh orang-orang tak bersalah.

"Apakah mereka akan memaafkan aku?" gumam Jiyeon pelan yang hanya bisa dirinya dengar bahkan supir taksi itupun tak mendengar nya.

Setelah sekitar 1 jam, Jiyeon sampai di tempat tujuannya, ia meminta sang supir taksi menunggu nya dan Jiyeon akan membayar lebih dan benar saja, Ahjushi itu pun setuju menunggu Jiyeon.

[After Rain] • Hwang Hyunjin [Stray Kids] √Where stories live. Discover now