"The rain will alwasy share a better story, believe me, this i know, but tonight the sky has no sorrow to tell, tonight is all about the ones who worry. The ones who worry about losing the people they love "
-
-
-
-Kehidupan baru, kisah baru, semua itu harus ia cari namun hatinya menolak melakukan itu, dengan perlahan kursi roda itu berjalan masuk kedalam sebuah kamar, interior klasik sangat terlihat dari kamar itu, Minhyun mendorong kursi roda Hyunjin menuju kasur king size yang ada disana dengan perlahan ,Minhyun kembali merasakan kesedihan saat melihat Hyunjin tidak bicara sama sekali bahkan tatapan mata pria itu kosong dan wajahnya masih sangat pucat
Dengan perlahan Minhyun membantu Hyunjin berdiri lalu mendudukkan pria itu di kasur secara perlahan pula, sebenarnya Hyunjin bisa melakukan itu sendiri namun Minhyun sangat mengkhawatirkan keadaan adiknya itu, Hyunjin menatap kamarnya secara perlahan, tidak ada yang berubah sama sekali masih seperti 3 bulan yang lalu ,mata Hyunjin terpaku pada foto di meja belajarnya, foto yang sengaja ia pasang disana sebagai penyemangat nya untuk tetap hidup dan semangat
"Hyung, aku merindukannya. " ucap Hyunjin pelan, Minhyun hanya menatap Hyunjin iba
"Hyunjin ,hyung mohon lupakan dia. " ucapan Minhyun membuat Hyunjin geram lantas menatap tajam kakaknya itu
"Lupakan? Apa maksudmu hyung?! Aku tidak akan melupakannya! " Hyunjin berteriak didepan Minhyun dan tangannya mencengkeram kerah baju Minhyun kuat, Minhyun tidak diam saja ia melepaskan tangan Hyunjin kasar lalu berdiri dari tempatnya menatap tajam balik Hyunjin
"Kau harus kembali hidup Hyunjin! Berhenti memikirkan nya!" teriak Minhyun kesal, ia tidak bisa mengerti jalan pikiran Hyunjin, Hyunjin sudah terlalu jatuh dengan yang namanya Cinta sehingga membuatnya menjadi seperti orang idiot yang di perbudak dengan Cinta
Pranggg
Sebuah gelas hancur berkeping-keping seperti hal nya hidup Hyunjin saat ini, hancur dan tidak ada yang tersisa kecuali rasa sakit dan kesedihan
"Untuk apa aku hidup Hyung?! Aku tidak ada guna lagi tanpanya! Lebih baik aku mati! " ucap Hyunjin menggebu-gebu sambil melemparkan gelas yang berada di dekatnya hingga pecah menjadi serpihan di lantai kamar itu, Minhyun berusaha menenangkan adiknya yang sudah mulai tidak terkendali ia sempat jatuh beberapa kali karena Hyunjin mendorong nya kuat, namun Minhyun terus berusaha membuat Hyunjin tenang
"Hyunjin sadarlah! Kau tidak bisa begini terus! "
Perkataan Minhyun memukul kesadaran Hyunjin saat itu juga membuat Hyunjin menatap nanar kearah Minhyun
"Kau pikir itu mudah Hyung? Ini sangat sulit Hyung." ucap Hyunjin lirih
"Impian ku, Cintaku, semua menghilang Hyung,kau pikir aku dapat bertahan? Ini sangat sulit dan menyakitkan sampai ingin mati rasanya hyung, jika aku bisa memilih aku lebih memilih untuk pergi bersamanya, kenangan itu tidak gampang hilang hyung , setidaknya aku bisa berkumpul bersama Eomma dan Appa" di barengi air mata yang kembali membasahi pipinya Hyunjin berujar lirih, Minhyun sangat mengerti keadaaan adiknya saat ini namun Minhyun juga ingin Hyunjin kembali hidup sebagai seseorang yang penuh semangat,
YOU ARE READING
[After Rain] • Hwang Hyunjin [Stray Kids] √
FanfictionApa yang terlintas saat pertama kali mendengar kata 'Hujan'? Jika kalian bertanya padaku aku akan menjawab nya. Hujan adalah saat aku kehilangan Cinta. Dan Hujan adalah pertama kali aku menemukan Cinta. - RANK : #401 in Fanfiction 11/26/2018 #480...