--- Meet Him ---

2.6K 339 4
                                    

"Why depression is hard to understand? It is invisible ,it isn't "feeling a bit sad" "
-
-
-
-

Sakit yang pernah dialami pasti akan terus teringat bahkan jika sekuat tenaga kita berusaha melupakan nya, karena manusia hanya mudah mengingat dan bukan melupakan, Hyunjin dengan cepat melangkahkan kakinya keluar dari tempat itu karena hatinya akan semakin menjadi-jadi jika terus disana, Hyunjin sudah berjanji pada dirinya sendiri dan juga Jiyeon untuk kembali hidup



Braakk



Suara pintu tertutup itu membuat Minhyun melonjak kaget karena mendengar nya ia bahkan sampai mengelus dadanya, Minhyun melihat Hyunjin sudah duduk disampingnya dengam pandangan kosong menghadap ke depan

"Bagaimana ? " tanya Minhyun pelan

"Sudah lebih baik Hyung. " ucap Hyunjin tapi pandangan pria itu masih kosong dan terlihat memikirkan sesuatu saat ini, Minhyun menghela nafasnya pelan lalu perlahan menjalankan mobilnya pergi dari tempat itu

"Hyunjin, aku percaya kau bisa melakukannya. " ucap Minhyun untuk kembali meyakinkan Hyunjin, Minhyun tau Hyunjin dalam keadaan bimbang nya dan ketakutan mulai muncul lagi dalam diri Hyunjin, inilah alasan Minhyun awalnya menolak permintaan Hyunjin untuk menemui Jiyeon, Hyunjin hanya diam dan tidak menjawab pertanyaan hyungnya itu ia lebih memilih memejamkan matanya sebelum sampai di tempat yang mereka tuju selanjutnya

Minhyun merasa tidak fokus dengan jalan yang ada didepannya karena pikirannya saat ini bercabang terlebih jika nanti Hyunjin sampai di tempat itu apa yang akan terjadi, ia tidak mau Hyunjin kembali terpuruk cukup sampai kemarin dan sebelumnya tidak untuk hari ini maupun hari berikutnya, sudah cukup kesedihannya melihat Hyunjin menderita terus-menerus

"Eomma, aku harus bagaimana? " gumam Minhyun ntah pada siapa, janji yang telah ia sanggupi pada kedua orang tuanya untuk menjaga Hyunjin haruslah ia tepati namun sepertinya Minhyun telah melalaikan janji itu ,Minhyun sekilas melihat Hyunjin yang sedang menutup matanya ntah tertidur atau tidaknya pria itu Minhyun tidak tau pasti, namun mata Hyunjin tiba-tiba terbuka dan menatap jalanan di depannya

"Hyung kau tidak perlu khawatir aku bisa menjaga diriku sendiri. " ucap Hyunjin tenang, Minhyun tersenyum mendengar itu

"Hyung akan percaya padamu sepenuhnya. " ucap Minhyun, tidak terdengar jawaban lagi dari mulut Hyunjin karena pria itu hanya fokus melihat jalanan di depannya

"Kau pasti akan menemukan pengganti Jiyeon. " ucap Minhyun lagi, namun kali ini Hyunjin menolehkan wajahnya kearah Minhyun ia sedikit kesal dengan ucapan kakaknya itu namun ia tidak ada tenaga untuk membalas ucapan itu dengan pukulan di wajah tampan sang kakak

"Jiyeon tidak akan terganti, karena Jiyeon hanya satu. " ucap Hyunjin sarkastik pada Minhyun, namun Minhyun hanya terkekeh pelan mendengar jawaban sang adik, Minhyun tidak berniat membuat Hyunjin kesal hanya saja ia ingin mengingatkan pada Hyunjin, Minhyun menghela nafas pelan sebelum menjawab ucapan adiknya itu

"Bagaimana jika keajaiban itu memang ada? " ucap Minhyun sambil menatap kearah Hyunjin, Hyunjin langsung membuang pandangannya kearah jalanan

"Aku tidak percaya keajaiban. "

---

"Wah keajaiban! " ucap seorang wanita dengan lantangnya membuat dua pria di sebelahnya melonjak kaget sambil melempar tatapan kekesalan pada wanita itu, sedangkan wanita itu hanya tersenyum aneh

"Jiyeon, kau ini kenapa?! " ucap salah satu pria kesal sambil menjitak kepala Jiyeon, membuat Jiyeon meringis kesakitan namun tidak lama Jiyeon kembali tersenyum aneh membuat Jihoon dan Felix merinding melihat wanita itu dan mencoba menebak kenapa Jiyeon sebenarnya

[After Rain] • Hwang Hyunjin [Stray Kids] √Where stories live. Discover now