--- Different Feel ---

1.8K 253 14
                                    

"Why does it feel so different now? I don't feel what I feel first, is this a sign that you managed to make me fall?"
-
-
-
-

Jiyeon memasuki rumahnya dengan langkah ringan seakan tanpa beban, Jiyeon melihat Hyemi sedang menonton televisi membuat Jiyeon langsung memeluk sang ibu dengan riang, Hyemi yang sadar pun menatap Jiyeon bingung.

"Anak eomma sedang bahagia ya? " goda Hyemi pada anak perempuannya itu, Jiyeon hanya tersenyum, kebahagiaan bagi Hyemi saat melihat Jiyeon tersenyum seperti itu.

"Eomma..... Jika eomma boleh aku ingin meminta satu permintaan pada eomma. " ujar Jiyeon yang telah duduk sambil memeluk sang ibu erat.

"Apapun untuk anak eomma. " ujar Hyemi sambil membelai rambut Putri tercinta nya, Jiyeon kembali tersenyum mendengar jawaban sang ibu

"Baiklah aku akan meminta sesuatu pada eomma nanti. " ujar Jiyeon riang sambil melepaskan pelukannya, Hyemi menatap bingung sang Putri, Jiyeon memang tersenyum namun Hyemi tak tau sejak kapan mata Jiyeon berkaca-kaca.

"Yeon-ah.... Kau kenapa sayang? " tanya Hyemi pelan, Jiyeon buru-buru menggeleng lalu dengan cepat mencium pipi kanan sang ibu.

"Aku sayang eomma. " ujar Jiyeon cepat sambil berlari menuju kamarnya, Hyemi merasakan ada yang tidak beres dengan anak perempuan nya itu, dan tiba-tiba perasaan nya menjadi tak enak namun Hyemi segera menggeleng.

Jiyeon masuk kedalam kamarnya lalu membanting dirinya ke atas kasur, ntahlah tiba-tiba ia merasa emosional saat bertemu ibunya, padahal moodnya baik-baik saja sejak tadi.



Cklek



Pintu kamarnya terbuka menampakkan sosok yang membuatnya kesal hari ini, Park Jihoon disana masih dengan pakaian yang ia pakai tadi, celana jeans dan kaos hitam nya, Jiyeon segera duduk dan menatap tajam kembaran nya itu.

"Yeon-ah.... Maaf aku tadi lupa, sungguh. " ujar Jihoon dengan cepat menghampiri Jiyeon dan duduk di samping adiknya itu, Jiyeon membuang mukanya tak ingi menatap pria itu.

"Astaga kau marah padaku? Ayolah aku sudah minta maaf. " ujar Jihoon dengan nada memelas nya, Jiyeon hanya diam tak menjawab, karena ia benar-benar kesal.

"Baiklah aku maafkan, jangan mengulangi nya lagi atau aku benar-benar akan mencukur habis rambutmu itu. " ujar Jiyeon dengan penuh penekanan, Jihoon hanya terkekeh kecil namun sepersekian detik senyum itu lenyap digantikan tatapan serius nya.

"Yeon-ah.... Kau tidak mencintai Hyunjin bukan? " tanya Jihoon serius, dan ntah kenapa Jiyeon merasa bingung menjawab pertanyaan itu di tambah tatapan Jihoon yang sulit diartikan.

"Tidak..... Aku hanya ingin mengembalikan kebahagiaan nya yang sudah ku rebut, jadi aku tidak bisa mencintai nya Jihoon-ah. " ujar Jiyeon pelan, ya asal kalian tau Jiyeon mungkin sedang membohongi dirinya sendiri saat ini, jawaban itu seakan terpaksa keluar dari mulut nya.

"Tapi matamu berbicara lain Yeon-ah, aku tau kau sedang berbohong saat ini dan aku tau..... Kau mulai mencintai nya. " ujar Jihoon dalam, Jiyeon hanya menundukkan kepala tak ingin menatap mata saudara kembarnya itu ntah lah ia merasa terintimidasi saat ini.
"Jihoon-ah sungguh aku -

"Jangan pernah mencintai nya, karena aku tau kalian tidak akan pernah berakhir bahagia. " ujar Jihoon membuat Jiyeon menatap lelaki itu tak mengerti, apa yang sebenarnya Jihoon katakan? Terlalu membingungkan.

Jihoon lantas beranjak pergi dari kamar Jiyeon, namun ditahan oleh tangan Jiyeon, Jiyeon butuh kejelasan dari kalimat yang pria itu lontarkan.

"Apa maksudmu? "

[After Rain] • Hwang Hyunjin [Stray Kids] √Where stories live. Discover now