6 - Festival

Mulai dari awal
                                    

"Lihat saja nanti"

Irene merengut saat pertanyaannya tidak di jawab sesuai dengan keiinginannya.

Di pertengahan jalan Irene membelakkan matanya tak percaya atas apa yang yang ada di depan matanya saat ini,

"Woahhh! Tae Tae! berhenti, palli palli berhenti" dengan histeris Irene meminta Taehyung memberhentikan mobilnya.

"Ada apa!?" tanya Taehyung sedikit panik.

Irene menunjuk keluar mobil "Tae ada festival!" pekiknya kegirangan.

Irene tidak tahu saja jika yang mendirikan festival itu Taehyung, Taehyung juga tidak tahu jika Irene begitu menyukai festival, jika dia tahu lebih dulu mungkin saat di Korea ia akan lebih sering membuat festival.

"Mau kesana?" Irene mengangguk antusias.

Taehyung memutar balikkan mobilnya, menuju festival dan memakirkan mobilnya di tempat khusus parkir.

"Wahhh" Irene keluar dari mobil dengan rasa yang terkagum-kagum.
"Tae mau itu" Irene menunjuk stan permen kapas dengan berbagai warna.

Taehyung hanya menatap datar Irene sedangkan yang di tatap hanya menatap balik dengan mata yang di buat sesedih mungkin, Taehyung mana kuat jika begini.

"Coba buka mulutmu" perintah Taehyung.

Walaupun sedikit heran, Irene tetap melakukan hal yang disuruh Taehyung "Kau ingin sakit gigi hmm" Taehyung menyentuh gigi-gigi kecil Irene dan menariknya gemas.

"Tidak akan"

"Ini dulu" Taehyung menunjuk bibirnya dengan jari telunjuknya.

Saat mengetahui kode dari Taehyung Irene merengut sebentar, lalu dengan cepat mengecup bibir Taehyung,
demi permen kapas, pikirnya.

"Nah sekarang kajja kita beli!" Irene menarik semangat tangan Taehyung dan mendekati stan penjual permen kapas tersebut, padahal disana sangat banyak orang yang sedang mengantri.

Saat sudah dekat dengan stan permen kapas tersebut Irene termenung sebentar.

Kenapa semua orang menghindar seolah memberikannya akses jalan?

Ia menatap bingung pada Taehyung, seolah lewat tatapannya ia bertanya 'kenapa', dan hanya dijawab gedikkan bahu tak perduli dari Taehyung.

Tanpa memperdulikannya lagi, Irene langsung saja mendekat pada si penjual "Hmm, s-sir, I want the cotton candy, the blue one, eh no no no the pink one, eh no, all of them" Irene meminta dengan bahasa inggris yang sangat fasih. Dan jangan lupakan senyuman canggung-nya karena ia yang memilih secara labil.

Tanpa banyak bicara sang penjual langsung saja memberi semua yang diinginkan oleh sang wanita, entah kenapa ia sedikit gemetar saat memberikan semua permen kapas itu pada tangan Irene.

"This" Irene memeberikan beberapa dolar.

"No, no need to pay, I give it free to you. "

"Wahh, you're so kind , but you can't, accept it" paksa Irene.

Lalu dengan takut-takut si penjual  menerima uang pemberian Irene.

"Ayo Tae beli makanan lain!" ajak Irene, dan meninggalkan stan permen kapas itu. Dengan lega seluruh orang disekitar sana mengehembuskan nafasnya lega, lagi pula siapa yang tidak mengenal seorang Kim Taehyung? mungkin hanya orang yang berada di rumah sakit jiwa yang tidak mengenal Kim Taehyung.

Dan untung dari banyak orang disana tidak ada satupun orang yang berbuat masalah dengan Taehyung, jika ada mungkin semua stan yang berdiri di pinggir pantai ini akan rata dengan tanah.

"Mau makan lagi?" tanya Taehyung, saat ia tidak sengaja melihat restoran Jepang di seberangnya.

"Tidak aku masih kenyang" tolak Irene. "Tapi mau itu" ia menunjuk stan penjual tacos.

Taehyung mengagguk. Karena disana tidak begitu ramai, Irene akan dengan mudah memesan. Pikirnya

"Beli saja sana, sepertinya penjualnya berasal dari korea" ujar Taehyung pada Irene dan Irene hanya mengangguk. Lalu sedikit berlari menuju stan Tacos tersebut.

"Permisi, aku mau memesannya dua" Irene menunjukkan dua buah jarinya.

"Pesanan anda akan kami buat" ujar penjualnya ramah.

Irene menatap gadis yang melayaninya tersebut, ia tak sempat berfikir, kenapa orang semuda dan secantik itu bekerja di sini? bahkan ia masih seperti gadis SMA.

Hahh sudahlah Irene tidak perduli lagi, lalu dengan tenang ia kembali memerhatikan bagaimana lincahnya gadis itu menyiapkan pesanannya.

"Ini" gadis itu menyodorkan dua buah plastik yang masing-masing berisi Tacos pada Irene.

Irene menghirup aroma makanan itu terlebih dahulu, lalu merogoh sakunya untuk mencari uang.

Tapi sesaat kemudian ia terlihat panik, si penjual yang sedari tadi melihat kelakuan Irene mulai sedikit kesal.

Ahh betapa bodohnya ia tadi kan ia belum meminta uang pada Taehyung dan berita bagusnya ia tidak tahu sekarang Taehyung berada dimana.

"Apa kau tidak akan membayarnya??" ujar si penjual meremehkan Irene.

Irene yang sedang mencari keberadaan Taehyung, menoleh pada si gadis penjual "Eoh, kau bisa berbahasa korea, apa kau orang korea?" Irene terlihat sedikit lebih antusias, dan hanya di jawab anggukan tak perduli dari si penjual.

Tipe Irene sekali, jika ia sedari tadi tidak mendengarkan omongan Taehyung. Kan Taehyung tadi sempat bilang, bahwa penjualnya orang Korea.

"Cepatlah bayar, pelanggan ku banyak!" si penjual sedikit membentak.

"Ah tunggu sebentar aku akan
memin—" baru saja Irene membalikkan badannya untuk mencari Taehyung si gadis penjual itu lebih dulu menginstrupsinya.

"Jika kau tidak punya uang tidak usah membeli makanan mahal ini bodoh!!!"












💜

Tbc.

Possessive Kim Taehyung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang