:: LIMA PULUH LIMA

5.8K 439 79
                                    

"Turun," ucap Farel seraya melepas helm full-face yang, ia kenakan.

Seseorang yang membonceng di belakang mengangguk patuh lantas turun dari motor besar Farel. Gadis itu juga melepas helm di kepalanya lalu memberikannya kepada Farel.

Asap yang mengepul dan aroma harum menyambut keduanya. Ya, Farel dan Audy kini sudah berada di depan warung penjual jagung bakar langganan Farel.

Bukan tanpa alasan mereka ada di sana, ini semua kemauan, Farel yang mengajak Audy dengan alasan ingin makan jagung bakar.

"Mang, jagung bakarnya dua, ya." Farel mengucapkan pesanannya dan dibalas anggukan mengerti oleh penjual jagung bakar tersebut.

"Sini duduk," Farel menepuk-nepuk bangku kosong di sampingnya. Audy menurut, ia mendudukkan badannya di samping Farel.

Audy mengedarkan pandangannya ke sekeliling, ini kali kedua Audy membeli jagung bakar di sini, yang pertama, ia ke sini bersama Farel dan yang kedua masih sama, Audy datang ke sini bersama Farel dan Audy harap, ia akan tetap bersama Farel bukan dengan orang lain.

Ini adalah malam minggu, pantas saja sangat ramai.

Terlihat beberapa pembeli yang menatap Farel secara terang-terangan sambil tersipu malu, padahal Farel sedari tadi hanya memperhatikan ponsel miliknya, sementara Audy berdecak sebal melihat pembeli khususnya kaum hawa yang menatap ke arah Farel seakan tidak memedulikan keberadaan Audy di samping Farel.

"Ck, dasar cewek." Lirih Audy.

Farel menolehkan kepalanya ketika mendengar decakan keluar dari mulut Audy, "Kenapa?"

Audy yang gelagapan justru mengangkat satu alisnya, "Ha? Kenapa, apa?"

Farel terkekeh kecil lantas menggelengkan kepala.

"Jangan ketawa," ketus Audy sebal.

Farel menaikkan sebelah alisnya, tidak mengerti, "Kenapa nggak boleh?"

Audy mendesah pelan, kedua tangannya, ia lipat di depan dada, "Aku nggak suka ada yang liat ketawa kamu."

"Emang siapa yang liat ketawa aku?" tanya Farel.

"Mereka," Audy melirikkan matanya ke samping kiri.

Farel menolehkan kepalanya ke samping kiri Audy, mendapati dua cewek seumuran dengan Farel yang sedang menatap mereka berdua. Lebih tepatnya menatap dirinya, Farel.

Dua perempuan itu mengangguk sambil tersenyum ke arah Farel, sementara Farel hanya memperlihatkan wajah datar.

Detik berikutnya, Farel terlihat menahan tawanya agar tidak pecah ketika melihat gadisnya itu sedang cemburu.

"Ciee, jealous ceritanya?" goda Farel.

"Nggak," Audy mengerucutkan bibirnya sambil menggeleng tegas, sedangkan Farel masih mencoba menahan tawanya.

Tak lama kemudian pesanan Farel matang, "Makasih, Mang," ucap Farel dan Audy hampir bersamaan.

Farel menyandarkan punggungnya ke sisi meja, sementara badannya menghadap ke jalanan. Farel memakan jagung bakarnya dengan antusias.

Sekilas cowok berambut cokelat itu menoleh, memperhatikan Audy yang melamun menatap cahaya lampu yang terpantul ke jalanan aspal di depan warung. Pandangan Farel kini mengarah ke jagung bakar, Audy yang masih utuh.

"Kenapa? Nggak suka?" tanya Farel.

Audy tersadar dari lamunannya lantas menatap cowok yang sedang mengunyah jagung bakar dengan kedua siku bertumpu pada meja di belakang mereka.

[TBS 1] : Everything [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang